SURAH AL-BAQARAH
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
- Alif, Laam, Miim.
- Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak
padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk
bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa;
- Iaitu orang-orang yang beriman kepada
perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan
(mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
- Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab
"Al-Quran" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang
diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan
sepenuhnya).
- Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.
- Sesungguhnya orang-orang kafir (yang tidak akan
beriman), sama sahaja kepada mereka: sama ada engkau beri amaran kepadanya atau engkau
tidak beri amaran, mereka tidak akan beriman.
- (Dengan sebab keingkaran mereka), Allah
mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada
penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.
- Dan di antara manusia ada yang berkata:
"Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat"; padahal mereka
sebenarnya tidak beriman.
- Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak
menyedarinya.
- Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu)
terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada
mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab
mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).
- Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi", mereka menjawab:
" Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan".
- Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan, tetapi mereka tidak
menyedarinya.
- Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang itu telah beriman". Mereka menjawab:
"Patutkah kami ini beriman sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu?"
Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui
(hakikat yang sebenarnya).
- Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang
yang beriman, mereka berkata: " Kami telahberiman ", dan manakala mereka kembali
kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama
kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman)".
- Allah (membalas) memperolok-olok, dan membiarkan
mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).
- Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan
dengan meninggalkan petunjuk; maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidak pula
mereka beroleh petunjuk hidayah.
- Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik
itu) samalah seperti orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya,
(tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka, dan dibiarkannya mereka dalam
gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).
- Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan
buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).
- Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang
ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita, dan guruh serta kilat;
mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana
mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan)
Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.
- Kilat itu pula hampir-hampir menyambar
(menghilangkan) penglihatan mereka; tiap-tiap kali kilat itu menerangi mereka (dengan
pancarannya), mereka berjalan dalam cahayanya. Dan apabila gelap menyelubungi mereka,
berhentilah mereka (menunggu dengan bingungnya). Dan sekiranya Allah menghendaki, nescaya
dihilangkanNya pendengaran dan penglihatan mereka; sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
tiap-tiap sesuatu.
- Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada
Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu,
supaya kamu (menjadi orang-orang yang) bertaqwa.
- Dia lah yang menjadikan bumi ini untuk kamu
sebagai hamparan, dan langit (serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina dengan
kukuhnya); dan diturunkanNya air hujan dari langit, lalu dikeluarkanNya dengan air itu
berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu mengadakan
bagi Allah, sebarang sekutu, padahal kamu semua mengetahui (bahawa Allah ialah Tuhan Yang
Maha Esa).
- Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang
Kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah
satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu, dan panggilah orang-orang yang kamu percaya
boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang-orang yang benar.
- Maka kalau kamu tidak dapat membuatnya, dan
sudah tentu kamu tidak dapat membuatnya, maka peliharalah diri kamu dari api neraka yang
bahan-bahan bakarannya: manusia dan batu-batu (berhala), (iaitu neraka) yang disediakan
untuk orang-orang kafir.
- Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang
yang beriman dan beramal soleh, sesungguhnya mereka beroleh syurga yang mengalir di
bawahnya beberapa sungai; tiap-tiap kali mereka diberikan satu pemberian dari sejenis
buah-buahan syurga itu, mereka berkata: "Inilah yang telah diberikan kepada kami
dahulu"; dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi berlainan
hakikatnya), dan disediakan untuk mereka dalam syurga itu pasangan-pasangan, isteri-isteri
yang sentiasa bersih suci, sedang mereka pula kekal di dalamnya selama-lamanya.
- Sesungguhnya Allah tidak malu membuat
perbandingan apa sahaja, (seperti) nyamuk hingga ke suatu yang lebih daripadanya (kerana
perbuatan itu ada hikmatnya), iaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan
mengetahui bahawa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka; dan kalau orang-orang kafir
pula maka mereka akan berkata: "Apakah maksud Allah membuat perbandingan dengan
ini?" (Jawabnya): Tuhan akan menjadikan banyak orang sesat dengan sebab perbandingan
itu, dan akan menjadikan banyak orang mendapat petunjuk dengan sebabnya; dan Tuhan tidak
akan menjadikan sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasik;
- (Iaitu) orang-orang yang merombak (mencabuli)
perjanjian Allah sesudah diperteguhkannya, dan memutuskan perkara yang disuruh Allah
supaya diperhubungkan, dan mereka pula membuat kerosakan dan bencana di muka bumi. Mereka
itu ialah orang-orang yang rugi.
- Bagaimana kamu tergamak kufur (mengingkari)
Allah padahal kamu dahulunya mati (belum lahir), kemudian Ia menghidupkan kamu; setelah
itu Ia mematikan kamu, kemudian Ia menghidupkan kamu pula (pada hari akhirat); akhirnya
kamu dikembalikan kepadaNya (untuk diberi balasan bagi segala yang kamu kerjakan).
- Dia lah (Allah) yang menjadikan untuk kamu
segala yang ada di bumi, kemudian Ia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan)
langit, lalu dijadikannya tujuh langit dengan sempurna; dan Ia Maha Mengetahui akan
tiap-tiap sesuatu.
- Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
Malaikat; "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka
bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya
Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan
darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan
mensucikanMu?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu
tidak mengetahuinya".
- Dan Ia telah mengajarkan Nabi Adam, akan segala
nama benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya kepada malaikat lalu Ia berfirman:
"Terangkanlah kepadaKu nama benda-benda ini semuanya jika kamu golongan yang
benar".
- Malaikat itu menjawab: "Maha suci Engkau
(Ya Allah)! Kami tidak mempunyai pengetahuan selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada
kami; sesungguhnya Engkau jualah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana".
- Allah berfirman: "Wahai Adam! Terangkanlah
nama benda-benda ini semua kepada mereka". Maka setelah Nabi Adam menerangkan nama
benda-benda itu kepada mereka, Allah berfirman: "Bukankah Aku telah katakan kepada
kamu, bahawasanya Aku mengetahui segala rahsia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa
yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?".
- Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada
malaikat: "Tunduklah (beri hormat) kepada Nabi Adam". Lalu mereka sekaliannya
tunduk memberi hormat melainkan Iblis; ia enggan dan takbur, dan menjadilah ia dari
golongan yang kafir.
- Dan kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggalah
engkau dan isterimu dalam syurga, dan makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa sahaja
kamu berdua sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini; (jika kamu menghampirinya) maka
akan menjadilah kamu dari golongan orang-orang yang zalim".
- Setelah itu maka Syaitan menggelincirkan mereka
berdua dari syurga itu dan menyebabkan mereka dikeluarkan dari nikmat yang mereka telah
berada di dalamnya dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebahagian dari kamu menjadi
musuh kepada sebahagian yang lain dan bagi kamu semua disediakan tempat kediaman di bumi,
serta mendapat kesenangan hingga ke suatu masa (mati)".
- Kemudian Nabi Adam menerima dari Tuhannya
beberapa kalimah (kata-kata pengakuan taubat yang diamalkannya), lalu Allah menerima
taubatnya; sesungguhnya Allah, Dia lah yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha
Mengasihani.
- Kami berfirman lagi: "Turunlah kamu
semuanya dari syurga itu! Kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dariKu (melalui
Rasul-rasul dan Kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka), maka sesiapa yang mengikuti
petunjukKu itu nescaya tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap
mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita".
- Dan orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat
keterangan kami, mereka itu ialah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
- Wahai Bani Israil! Kenangkanlah kamu akan segala
nikmat yang telah Kuberikan kepada kamu, dan sempurnakanlah perjanjian (kamu) denganKu,
supaya Aku sempurnakan perjanjianKu dengan kamu; dan kepada Akulah sahaja hendaklah kamu
merasa gerun takut, (bukan kepada sesuatu yang lain).
- Dan berimanlah kamu dengan apa yang Aku turunkan
(Al-Quran) yang mengesahkan benarnya Kitab yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi
orang-orang yang mula-mula kafir (ingkar) akan dia; dan janganlah pula kamu menjadikan
ayat-ayatKu (sebagai harga untuk) membeli kelebihan-kelebihan yang sedikit faedahnya; dan
kepada Akulah sahaja hendaklah kamu bertaqwa.
- Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu
dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua
mengetahuinya.
- Dan dirikanlah kamu akan sembahyang dan keluarkanlah zakat, dan
rukuklah kamu semua (berjemaah) bersama-sama orang-orang yang rukuk.
- Patutkah kamu menyuruh manusia supaya berbuat kebaikan sedang kamu
lupa akan diri kamu sendiri; padahal kamu semua membaca Kitab Allah, tidakkah kamu
berakal?
- Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan
mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada
orang-orang yang khusyuk;
- (Iaitu) mereka yang percaya dengan yakin bahawa mereka akan menemui
Tuhan mereka, dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya.
- Wahai Bani Israil! Kenangkanlah nikmat-nikmatKu yang Aku telah
kurniakan kepada kamu, dan (ingatlah) bahawasanya Aku telah melebihkan (nenek-moyang) kamu
(yang taat dahulu) atas orang-orang (yang ada pada zamannya).
- Dan peliharalah diri kamu dari (azab sengsara) hari (akhirat), yang
padanya seseorang tidak dapat melepaskan orang lain (yang berdosa) sedikitpun (dari
balasan azab), dan tidak diterima syafaat daripadanya, dan tidak pula diambil daripadanya
sebarang tebusan; dan mereka (yang bersalah itu) tidak akan diberi sebarang pertolongan.
- Dan (kenangkanlah) ketika Kami selamatkan kamu
dari Firaun dan orang-orangnya, yang sentiasa menyeksa kamu dengan seksa yang
seburuk-buruknya; mereka menyembelih anak-anak lelaki kamu dan membiarkan hidup anak-anak
perempuan kamu; sedang kejadian yang demikian itu mengandungi bala bencana dan cubaan yang
besar dari Tuhan kamu.
- Dan (kenangkanlah) ketika kami belahkan laut (Merah) untuk kamu
lalui (kerana melarikan diri dari angkara Firaun), maka Kami selamatkan kamu dan Kami
tenggelamkan Firaun bersama-sama tenteranya, sedang kamu semua menyaksikannya.
- Dan (kenangkanlah) ketika kami berjanji kepada
Nabi Musa (untuk memberi Taurat kepadanya sesudah ia bersiap selama) empat puluh malam.
Kemudian, setelah ia pergi, kamu menyembah (patung) anak lembu, dan kamu sebenarnya
orang-orang yang zalim (terhadap diri sendiri).
- Kemudian sesudah itu kami maafkan kesalahan kamu, supaya kamu
bersyukur.
- Dan (kenangkanlah) ketika Kami turunkan kepada Nabi Musa kitab
(Taurat) dan keterangan-keterangan (yang terkandung di dalamnya, yang membezakan antara
yang benar dengan yang salah), supaya kamu mendapat petunjuk.
- Dan (kenangkanlah) ketika Nabi Musa berkata
kepada kaumnya: " Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri
dengan sebab kamu menyembah patung anak lembu itu, maka bertaubatlah kamu kepada Allah
yang menjadikan kamu; iaitu bunuhlah diri kamu. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di
sisi Allah yang menjadikan kamu, supaya Allah menerima taubat kamu itu. Sesungguhnya Dia
lah Yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani".
- Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: "Wahai Musa! Kami
tidak akan beriman kepadamu sehingga kami dapat melihat Allah dengan terang (dengan mata
kepala kami)". Maka kerana itu kamu disambar petir, sedang kamu semua melihatnya.
- Kemudian kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati (atau pengsan dari
sambaran petir itu), supaya kamu bersyukur.
- Dan Kami telah menaungi kamu dengan awan (dari panas matahari di
padang pasir) dan Kami turunkan kepada kamu "Mann" dan "Salwa", (serta
Kami berfirman): "Makanlah dari makanan-makanan yang baik yang Kami telah kurniakan
kepada kamu". Dan tidaklah mereka menganiaya Kami (sebab mereka kufurkan nikmat itu),
tetapi sebenarnya mereka adalah menganiaya diri sendiri.
- Dan (kenangkanlah) ketika Kami berfirman:
"Masuklah kamu ke bandar ini, kemudian makanlah dari benda-benda yang ada di dalamnya
dengan sepuas-puasnya, apa sahaja yang kamu sukai. Dan masuklah kamu melalui pintunya
dengan tunduk (merendah diri); dan (mintalah ampun dengan) berkata: ' Ya Allah ampunilah
dosa kami '; supaya kami ampunkan kesalahan-kesalahan kamu, dan Kami akan tambah pula
pahala orang-orang yang berbuat baik".
- Kemudian orang-orang yang zalim (penderhaka) itu mengubah perkataan
(perintah kami) yang dikatakan kepada mereka dengan melakukan sebaliknya; maka Kami
turunkan ke atas orang-orang yang zalim itu bala bencana dari langit, dengan sebab mereka
sentiasa berlaku fasik (menderhaka).
- Dan (ingatlah) ketika Nabi Musa memohon supaya diberi air untuk
kaumnya, maka Kami berfirman: "Pukulah batu itu dengan tongkatmu", (ia pun
memukulnya), folalu terpancutlah dari batu itu dua belas mata air; sesungguhnya tiap-tiap
satu puak (di antara mereka) telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. (Dan Kami
berfirman): "Makanlah dan minumlah kamu dari rezeki Allah itu, dan janganlah kamu
merebakkan bencana kerosakan di muka bumi".
- Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: "Wahai Musa, kami
tidak sabar (sudah jemu) dengan makanan yang semacam sahaja; maka pohonkanlah kepada
Tuhanmu untuk kami, supaya dikeluarkan bagi kami sebahagian dari apa yang tumbuh di bumi;
dari sayur-sayurannya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan adas (kacang dalnya),
serta bawang merahnya". Nabi Musa menjawab: "Adakah kamu mahu menukar sesuatu
yang kurang baik dengan meninggalkan yang lebih baik? Turunlah kamu ke bandar kerana di
sana kamu boleh dapati apa yang kamu minta itu". Dan mereka ditimpakan dengan
kehinaan dan kepapaan, dan sudah sepatutnya mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Yang
demikian itu ialah disebabkan mereka kufur (mengingkari) ayat-ayat Allah
(perintah-perintah dan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebesaranNya); dan mereka pula
membunuh Nabi-nabi dengan tidak ada alasan yang benar. Yang demikian itu ialah disebabkan
mereka menderhaka dan mereka pula sentiasa menceroboh.
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman
kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka
pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya
kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
- Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil perjanjian setia kamu semasa
Kami angkatkan Gunung Tursina di atas kamu (sambil Kami berfirman): "Terimalah Taurat
yang telah Kami berikan kepada kamu (serta amalkanlah) dengan bersungguh-sungguh, dan
ingatlah (jangan lupakan) apa yang tersebut di dalamnya, supaya kamu bertaqwa.
- Kemudian sesudah itu kamu membelakangkan perjanjian setia kamu itu
(tidak menyempurnakannya); maka kalau tidaklah kerana limpah kurnia Allah dan belas
kasihanNya kepada kamu (dengan membuka pintu taubat), nescaya menjadilah kamu dari
golongan orang-orang yang rugi.
- Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui (bagaimana buruknya akibat)
orang-orang di antara kamu yang melanggar (larangan) pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman
kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".
- Maka Kami jadikan apa yang berlaku itu sebagai suatu hukuman
pencegah bagi orang-orang yang ada pada masa itu dan orang-orang yang datang kemudian, dan
suatu pengajaran bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa.
- Dan (ingatlah), ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya:
"Sesungguhnya Allah menyuruh supaya kamu menyembelih seekor lembu betina".
Mereka berkata: "Adakah engkau hendak menjadikan kami ini permainan?" Nabi Musa
menjawab: "Aku berlindung kepada Allah daripada menjadi salah seorang dari golongan
yang jahil (yang melakukan sesuatu yang tidak patut)".
- Mereka berkata pula: "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk kami,
supaya diterangkanNya kepada kami bagaimana (sifat-sifat) lembu itu?" Nabi Musa
menjawab: "Bahawasanya Allah berfirman: Bahawa (lembu betina) itu ialah seekor lembu
yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, pertengahan (umurnya) di antara itu; maka
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada kamu melakukannya".
- Mereka berkata lagi: "Pohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
supaya diterangkanNya kepada kami apa warnanya?" Nabi Musa menjawab:
"Bahawasanya Allah berfirman: Bahawa (lembu betina) itu ialah seekor lembu kuning,
kuning tua warnanya, lagi menyukakan orang-orang yang melihatnya".
- Mereka berkata lagi: "Pohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
supaya diterangkanNya kepada kami lembu betina yang mana satu? Kerana sesungguhnya lembu
yang dikehendaki itu kesamaran kepada kami (susah kami memilihnya), dan kami insya Allah
akan mendapat petunjuk (untuk mencari dan menyembelih lembu itu)".
- Nabi Musa menjawab: "Bahawasanya Allah berfirman: Sebenarnya
(lembu yang dikehendaki itu) ialah lembu betina yang tidak pernah digunakan untuk membajak
tanah (sawah bendang), dan tidak pula (digunakan mengangkut air) untuk menyiram tanaman;
ia juga tidak cacat dan tidak ada belang pada warnanya". Mereka berkata:
"Sekarang baharulah engkau dapat menerangkan sifat-sifatnya yang sebenar". Maka
mereka pun menyembelih lembu yang tersebut, dan hampir-hampir mereka tidak dapat
menunaikan (perintah Allah) itu.
- Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia, kemudian kamu
tuduh-menuduh sesama sendiri tentang pembunuhan itu, padahal Allah tetap melahirkan apa
yang kamu sembunyikan.
- Maka Kami (Allah) berfirman: "Pukulah si mati dengan
sebahagian anggota lembu yang kamu sembelih itu" (Mereka pun memukulnya dan ia
kembali hidup). Demikianlah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati, dan
memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanNya, supaya kamu memahaminya.
- Kemudian sesudah itu, hati kamu juga menjadi keras seperti batu,
bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir
air sungai daripadanya; dan ada pula di antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar
mata air daripadanya; dan ada juga di antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada
Allah; sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan.
- (Sesudah kamu - wahai Muhammad dan pengikut-pengikutmu - mengetahui
tentang kerasnya hati orang-orang Yahudi itu) maka bolehkah kamu menaruh harapan bahawa
mereka akan beriman kepada seruan Islam yang kamu sampaikan itu, padahal sesungguhnya
telah ada satu puak dari mereka yang mendengar Kalam Allah (Taurat), kemudian mereka
mengubah dan memutarkan maksudnya sesudah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui
(bahawa perbuatan itu salah)?
- Dan apabila mereka (orang-orang Yahudi pada zaman Rasulullah)
bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kami telah beriman";
dan apabila mereka berjumpa sesama sendiri, mereka berkata: "Patutkah kamu ceritakan
kepada mereka (orang-orang Islam) dengan apa yang telah diterangkan oleh Allah kepada kamu
(di dalam Kitab Taurat mengenai kebenaran Nabi Muhammad) untuk menjadikannya hujah (bukti)
yang dapat mengalahkah kamu di sisi Tuhan kamu? Tidakkah kamu berakal?"
- (Mereka berani berkata demikian) dan tidakkah mereka ketahui
bahawasanya Allah mengetahui apa yang mereka rahsiakan dan apa yang mereka lahirkan?
- Dan di antara mereka pula ada orang-orang yang buta huruf, mereka
tidak mengetahui akan isi Kitab Taurat selain dari penerangan-penerangan bohong (dari
ketua-ketua mereka), dan mereka hanyalah berpegang kepada sangkaan-sangkaan sahaja.
- Kecelakaan besar bagi orang-orang yang menulis Kitab Taurat dengan
tangan mereka (lalu mengubah Kalam Allah dengan rekaan-rekaan mereka), kemudian mereka
berkata: "Ini ialah dari sisi Allah", supaya mereka dengan perbuatan itu dapat
membeli keuntungan dunia yang sedikit. Maka kecelakaan besar bagi mereka disebabkan apa
yang ditulis oleh tangan mereka, dan kecelakaan besar bagi mereka dari apa yang mereka
usahakan itu.
- Dan mereka berkata: "Kami tidak sekali-kali akan disentuh oleh
api neraka kecuali beberapa hari yang tertentu". Katakanlah (wahai Muhammad):
"Adakah kamu sudah mendapat janji dari Allah supaya (dengan itu) Allah tidak akan
menyalahi janjiNya, atau hanya kamu mengatakan atas nama Allah sesuatu yang tidak kamu
mengetahuinya?"
- (Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar), sesungguhnya sesiapa
yang berbuat kejahatan dan ia diliputi (ditenggelamkan) oleh kesalahannya itu, maka
merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
- Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, merekalah ahli
syurga, mereka kekal di dalamnya.
- Dan (ingatlah wahai Muhammad), ketika Kami
mengikat perjanjian setia dengan Bani Israil (dengan berfirman): "Janganlah kamu
menyembah melainkan Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapa, dan kaum kerabat,
dan anak-anak yatim, serta orang-orang miskin; dan katakanlah kepada sesama manusia
perkataan-perkataan yang baik; dan dirikanlah sembahyang serta berilah zakat".
Kemudian kamu berpaling membelakangkan (perjanjian setia kamu itu) kecuali sebahagian
kecil dari kamu; dan sememangnya kamu orang-orang yang tidak menghiraukan perjanjian
setianya.
- Dan (ingatlah), ketika Kami mengikat perjanjian setia dengan kamu:
"(Bahawa) janganlah kamu menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan) sesama sendiri, dan
janganlah kamu usir-mengusir sesama sendiri dari kampung masing-masing". Kemudian
kamu telah berikrar mematuhi perjanjian setia itu, dan kamu sendiri pula menjadi saksi
(yang mengakui kebenarannya).
- Kemudian kamu ini (wahai Bani Israil), kamu berbunuh-bunuhan sesama
sendiri dan kamu usir satu puak dari kaum kamu keluar dari kampungnya; kamu pula saling
bantu-membantu (dengan orang lain) untuk menentang mereka dengan melakukan dosa dan
penganiayaan; padahal kalau mereka datang kepada kamu sebagai orang tawanan, kamu tebus
mereka; sedang perbuatan mengusir mereka diharamkan juga atas kamu. Sesudah itu maka
patutkah kamu hanya percaya kepada sebahagian (dari isi) Kitab Taurat dan mengingkari akan
sebahagian yang lain? Maka tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian itu dari
antara kamu, selain dari kehinaan ketika hidup di dunia, dan pada hari kiamat akan ditolak
mereka ke dalam azab seksa yang amat berat. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai
akan apa yang kamu lakukan.
- Mereka itulah orang-orang yang membeli (mengutamakan) kehidupan
dunia (dan kesenangannya) dengan (meninggalkan perintah-perintah Allah yang membawa
kebahagiaan dalam kehidupan) akhirat; maka tidak akan diringankan azab seksa mereka (pada
hari kiamat), dan mereka pula tidak akan diberikan pertolongan.
- Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab
Taurat, dan Kami iringi kemudian daripadanya dengan beberapa orang Rasul, dan Kami berikan
kepada Nabi Isa Ibni Maryam beberapa mukjizat serta Kami teguhkan kebenarannya dengan
Ruhul-Qudus (Jibril). Maka patutkah, tiap-tiap kali datang kepada kamu seorang Rasul
membawa sesuatu (kebenaran) yang tidak disukai oleh hawa nafsu kamu, kamu (dengan) sombong
takbur (menolaknya), sehingga sebahagian dari Rasul-rasul itu kamu dustakan, dan
sebahagian yang lain pula kamu membunuhnya?
- Dan mereka (kaum Yahudi) berkata pula: "Hati kami tertutup
(tidak dapat menerima Islam)". (Sebenarnya hati mereka tidak tertutup) bahkan Allah
telah melaknatkan mereka disebabkan kekufuran mereka, oleh itu maka sedikit benar mereka
yang beriman.
- Dan ketika datang kepada mereka sebuah Kitab dari Allah (Al Quran),
yang mengesahkan apa yang ada pada mereka (Kitab Taurat), sedang mereka sebelum itu
sentiasa memohon (kepada Allah) kemenangan atas kaum kafir musyrik (dengan kedatangan
seorang Nabi pembawa Kitab itu). Setelah datang kepada mereka apa yang mereka sedia
mengetahui kebenarannya (Nabi Muhammad dan Al Quran), mereka mengingkarinya; maka (dengan
yang demikian), laknat Allah menimpa orang-orang yang kafir ingkar itu.
- Sejahat-jahat perkara (yang mereka lakukan) ialah perbuatan mereka
membeli kesenangan dirinya sendiri dengan mengingkari Al-Quran yang telah diturunkan oleh
Allah, kerana dengki bahawa Allah menurunkan dari limpah kurniaNya (wahyu) kepada sesiapa
yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya (iaitu Nabi Muhammad s.a.w). Dengan sebab itu
sudah sepatutnya mereka mendapat kemurkaan Allah bertalu-talu, dan orang-orang yang kafir
itu akan beroleh azab sengsara yang menghinakan.
- Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu kepada
apa yang telah diturunkan oleh Allah (kepada Nabi Muhammad)", mereka menjawab:
"Kami hanya beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada kami (Taurat)". Dan
mereka ingkarkan (Kitab) yang lain yang diturunkan kemudian daripadanya, padahal Al-Quran
itu benar lagi mengesahkan Kitab Taurat yang ada pada mereka. Katakanlah (wahai Muhammad):
"Jika demikian mengapa kamu membunuh Nabi-nabi Allah pada masa yang lalu kalaulah
kamu benar-benar orang-orang yang beriman?".
- Dan sesungguhnya telah datang kepada kamu Nabi
Musa membawa keterangan-keterangan (mukjizat) kemudian kamu menyembah (patung) anak lembu
sepeninggalannya, dan kamu (dengan perbuatan itu) adalah orang-orang yang zalim.
- Dan (ingatlah) ketika Kami mengikat perjanjian
setia dengan kamu semasa Kami angkatkan bukit Tursina itu ke atas kamu (sambil kami
berfirman): "Ambilah (dan amalkanlah ajaran Kitab Taurat) yang Kami berikan kepada
kamu itu dengan bersungguh-sungguh, dan dengarlah (apa yang diperintahkan kepada kamu
dengan mematuhinya)". Mereka menjawab: "Kami dengar, dan kami menderhaka".
Sedang kegemaran menyembah (patung) anak lembu itu telah mesra dan sebati di dalam hati
mereka, dengan sebab kekufuran mereka. Katakanlah (wahai Muhammad):" Amatlah jahatnya
apa yang disuruh oleh iman kamu itu kalaulah kamu orang-orang yang beriman".
- Katakanlah (wahai Muhammad kepada kaum Yahudi): "Kalau syurga
negeri akhirat itu telah menjadi hak istimewa untuk kamu pada sisi hukum Allah, tidak
boleh dicampuri oleh orang-orang lain (seperti yang kamu dakwakan itu), maka
cita-citakanlah mati (supaya kamu dimatikan sekarang juga), jika betul kamu orang-orang
yang benar".
- Dan sudah tentu mereka tidak akan mencita-citakan mati itu
selama-lamanya, dengan sebab dosa-dosa yang telah mereka lakukan; dan Allah sentiasa
mengetahui akan orang-orang yang zalim itu.
- Demi sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan dapati mereka itu
setamak-tamak manusia kepada hidup (yang lanjut masanya), dan (lobanya mereka kepada hidup
itu) melebihi loba orang-orang kafir musyrik. Tiap-tiap seorang dari mereka suka kiranya
ia boleh hidup seribu tahun, padahal umur panjang yang demikian, tidak akan dapat
melepaskannya dari azab (yang disediakan oleh Allah). Dan (ingatlah), Allah sentiasa
melihat akan apa yang mereka lakukan.
- Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa memusuhi Jibril maka
sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah,
yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan
sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang
beriman".
- Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan
perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril
dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi
orang-orang kafir.
- Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (wahai Muhammad)
ayat-ayat keterangan yang jelas nyata (Al-Quran), dan tidak ada yang akan mengingkarinya
melainkan orang-orang yang fasik.
- Patutkah (mereka ingkarkan ayat-ayat keterangan itu) dan patutkah
tiap-tiap kali mereka mengikat perjanjian setia, dibuang dan dicabuli oleh segolongan dari
mereka? Bahkan kebanyakan mereka tidak beriman.
- Dan apabila datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah
(Nabi Muhammad s.a.w), yang mengesahkan apa yang ada pada mereka, sebahagian dari
orang-orang yang telah diberikan Kitab itu melemparkan Kitab Allah ke belakang mereka,
seolah-olah mereka tidak mengetahui (kebenarannya).
- Mereka (membelakangkan Kitab Allah) dan mengikut ajaran-ajaran
sihir yang dibacakan oleh puak-puak Syaitan dalam masa pemerintahan Nabi Sulaiman, padahal
Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu, akan tetapi
puak-puak Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya); kerana merekalah yang
mengajarkan manusia ilmu sihir dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat: Harut dan
Marut, di negeri Babil (Babylon), sedang mereka berdua tidak mengajar seseorang pun
melainkan setelah mereka menasihatinya dengan berkata: "Sesungguhnya kami ini
hanyalah cubaan (untuk menguji imanmu), oleh itu janganlah engkau menjadi kafir (dengan
mempelajarinya)". Dalam pada itu ada juga orang-orang mempelajari dari mereka berdua:
ilmu sihir yang boleh menceraikan antara seorang suami dengan isterinya, padahal mereka
tidak akan dapat sama sekali memberi mudarat (atau membahayakan) dengan sihir itu
seseorang pun melainkan dengan izin Allah. Dan sebenarnya mereka mempelajari perkara yang
hanya membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan demi sesungguhnya
mereka (kaum Yahudi itu) telahpun mengetahui bahawa sesiapa yang memilih ilmu sihir itu
tidaklah lagi mendapat bahagian yang baik di akhirat. Demi sesungguhnya amat buruknya apa
yang mereka pilih untuk diri mereka, kalaulah mereka mengetahui.
- Dan kalau sebenarnya mereka itu tetap beriman dan bertaqwa (nescaya
mereka akan mendapat pahala); sesungguhnya pahala dari sisi Allah itu adalah lebih baik,
kalau mereka mengetahui.
- Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengatakan:
"raaina", (ketika kamu berkata-kata dengan Nabi Muhammad), sebaliknya
katakanlah: "unzurna", dan dengarlah kamu (segala perintah dengan sebulat hati
menerimanya); dan (ingatlah, bahawa) orang-orang kafir itu akan beroleh azab seksa yang
tidak terperi sakitnya.
- Orang-orang kafir dari Ahli kitab, dan juga
dari orang-orang musyrik, tidak suka kiranya diturunkan kepada kamu sedikit dari kebaikan
(atau wahyu) dari Tuhan kamu Padahal Allah berhak menentukan rahmatNya kepada sesiapa yang
dikehendakiNya; dan Allah (jualah Yang) mempunyai limpah kurnia yang amat besar.
- Apa sahaja ayat keterangan yang Kami mansukhkan (batalkan), atau
yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik daripadanya,
atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa
atas tiap-tiap sesuatu?
- Tidakkah engkau mengetahui bahawa sesungguhnya Allah Yang Menguasai
segala alam langit dan bumi? Dan tiadalah bagi kamu selain Allah sesiapapun yang dapat
melindungi dan yang dapat memberi pertolongan.
- Adakah kamu pula hendak meminta dari Rasul kamu sebagaimana diminta
dari Nabi Musa (oleh kaumnya) dahulu? Dan sesiapa yang menukar iman dengan mengambil
kekufuran, maka sesungguhnya ia telah sesat dari jalan yang lurus.
- Banyak di antara Ahli kitab (Yahudi dan
Nasrani) suka kalaulah kiranya mereka dapat mengembalikan kamu menjadi kafir setelah kamu
beriman, kerana dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, sesudah nyata kepada mereka
kebenaran (Nabi Muhammad s.a.w). Oleh itu, maafkanlah dan biarkanlah oleh kamu (akan
mereka), sehingga Allah datangkan perintahNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
tiap-tiap sesuatu.
- Dan dirikanlah oleh kamu akan sembahyang dan tunaikanlah zakat dan
apa jua yang kamu dahulukan dari kebaikan untuk diri kamu, tentulah kamu akan mendapat
balasan pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah sentiasa Melihat segala yang kamu
kerjakan.
- Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata pula: "Tidak
sekali-kali akan masuk Syurga melainkan orang-orang yang berugama Yahudi atau
Nasrani". Yang demikian itu hanyalah angan-angan mereka sahaja. Katakanlah (wahai
Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan yang (membuktikan kebenaran) apa
yang kamu katakan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar".
- (Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar) bahkan sesiapa yang
menyerahkan dirinya kepada Allah (mematuhi perintahNya) sedang ia pula berusaha supaya
baik amalannya, maka ia akan beroleh pahalanya di sisi Tuhannya dan tidaklah ada
kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula
tidak akan berdukacita.
- Dan orang-orang Yahudi berkata:
"Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai sesuatu pegangan (ugama yang benar)";
dan orang-orang Nasrani pula berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu
pegangan (ugama yang benar)"; padahal mereka membaca Kitab Suci masing-masing (Taurat
dan Injil). Demikian juga orang-orang (musyrik dari kaum Jahiliyah) yang tidak berilmu
pengetahuan, mengatakan seperti yang dikatakan oleh mereka itu. Maka Allah akan menghukum
(mengadili) di antara mereka pada hari kiamat mengenai apa yang mereka berselisihan
padanya.
- Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang menyekat
dan menghalangi dari menggunakan masjid-masjid Allah untuk (sembahyang dan) menyebut nama
Allah di dalamnya, dan ia berusaha pula untuk meruntuhkan masjid-masjid itu? Orang-orang
yang demikian, tidak sepatunya masuk ke dalam masjid-masjid itu melainkan dengan rasa
penuh hormat dan takut kepada Allah (bukan secara yang mereka lakukan itu). Mereka (dengan
perbuatan itu) akan beroleh kehinaan di dunia, dan di akhirat kelak mereka mendapat azab
seksa yang amat besar.
- Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka ke mana sahaja
kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap Allah) maka di situlah arah yang diredhai
Allah; sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi sentiasa
Mengetahui.
- Dan mereka (orang-orang musyrik) berkata:
"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah (dari apa yang mereka katakan itu),
bahkan Dia lah Yang memiliki segala yang di langit dan di bumi, semuanya itu tunduk di
bawah kekuasaanNya.
- Allah jualah yang menciptakan langit dan bumi (dengan segala
keindahannya); dan apabila Ia berkehendak (untuk menjadikan) suatu, maka Ia hanya
berfirman kepadanya: "Jadilah engkau!" Lalu menjadilah ia.
- Dan (orang-orang musyrik) yang tidak berilmu pengetahuan, berkata:
"Alangkah eloknya kalau Allah berkata-kata dengan kami (mengenai kebenaran Muhammad)
atau datang kepada kami sesuatu keterangan (mukjizat)?" Demikian pula orang-orang
(kafir) yang terdahulu dari mereka pernah berkata seperti yang dikatakan oleh mereka; hati
mereka (sekaliannya) adalah bersamaan (degil dan kufur). Sesungguhnya Kami telah pun
menerangkan ayat-ayat keterangan (yang menjadi dalil dan bukti) kepada kaum yang mahu
percaya dengan yakin.
- Sesungguhnya Kami telah mengutuskan engkau (wahai Muhammad) dengan
kebenaran, (serta menjadi) pembawa khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman) dan
pembawa amaran (kepada orang-orang yang ingkar). Dan (setelah engkau sampaikan semuanya
itu), engkau tidak akan diminta (bertanggungjawab) tentang ahli neraka.
- Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju
atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut ugama mereka (yang telah
terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam
itulah petunjuk yang benar". Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa
nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang
kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal
dan memberi pertolongan kepada mu.
- Orang-orang yang Kami berikan Kitab kepada mereka, sedang mereka
membacanya dengan sebenar-benar bacaan (tidak mengubah dan memutarkan maksudnya), mereka
itulah orang-orang yang beriman kepadanya; dan sesiapa yang mengingkarinya maka mereka
itulah orang-orang yang rugi.
- Wahai Bani Israil, kenanglah akan limpah kurnia nikmatKu yang telah
Kuberikan kepada kamu, dan Aku telah melebihkan (datuk nenek) kamu (yang taat dahulu) atas
umat-umat yang lain (yang ada pada zamannya).
- Dan peliharalah diri kamu dari (huru-hara) hari kiamat (yang
padanya) seseorang tidak dapat mengganti atau melepaskan orang lain sedikitpun, dan tidak
akan diterima daripadanya sebarang tebusan, dan tidak akan memberi manfaat kepadanya
sebarang syafaat; dan orang-orang yang salah itu tidak akan ditolong (dari azab sengsara).
- Dan (ingatlah), ketika Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan
beberapa Kalimah (suruhan dan larangan), maka Nabi Ibrahim pun menyempurnakannya. (Setelah
itu) Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku melantikmu menjadi Imam (Pemimpin ikutan)
bagi umat manusia". Nabi Ibrahim pun memohon dengan berkata: "(Ya Tuhanku!)
Jadikanlah juga (apalah jua kiranya) dari keturunanku (pemimpin-pemimpin ikutan)".
Allah berfirman: "(Permohonanmu diterima, tetapi) janjiKu ini tidak akan didapati
oleh orang-orang yang zalim."
- Dan (ingatlah) ketika Kami jadikan Rumah Suci (Baitullah) itu
tempat tumpuan bagi umat manusia (untuk Ibadat Haji) dan tempat yang aman; dan jadikanlah
oleh Kamu Makam Ibrahim itu tempat sembahyang. Dan Kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail (dengan berfirman): "Bersihkanlah Rumahku (Kaabah dan Masjid
Al-Haraam dari segala perkara yang dilarang) untuk orang-orang yang bertawaf, dan
orang-orang yang beriktikaf (yang tetap tinggal padanya), dan orang-orang yang rukuk dan
sujud".
- Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berdoa dengan berkata:
"Wahai Tuhanku! Jadikanlah (negeri Makkah) ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezeki dari berbagai jenis buah-buahan kepada penduduknya, iaitu orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari akhirat di antara mereka". Allah berfirman:"
(Permohonanmu itu diterima) tetapi sesiapa yang kufur dan ingkar maka Aku akan beri juga
ia bersenang-senang menikmati rezeki itu bagi sementara (di dunia), kemudian Aku
memaksanya (dengan menyeretnya) ke azab neraka, dan (itulah) seburuk-buruk tempat
kembali".
- Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama-sama
Nabi Ismail meninggikan binaan asas-asas (tapak) Baitullah (Kaabah) itu, sambil keduanya
berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhan kami! Terimalah daripada kami (amal kami);
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui;
- "Wahai Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua:
orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu, dan jadikanlah daripada keturunan kami:
umat Islam (yang berserah diri) kepadamu, dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan
cara-cara ibadat kami, dan terimalah taubat kami; sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima
taubat, lagi Maha Mengasihani;
- "Wahai Tuhan Kami! Utuslah kepada mereka seorang Rasul dari
kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat (firmanMu) dan
mengajarkan mereka isi kandungan Kitab (Al-Quran) serta Hikmat kebijaksanaan dan
membersihkan (hati dan jiwa) mereka (dari syirik dan maksiat). Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana".
- Tidak ada orang yang membenci ugama Nabi Ibrahim selain dari orang
yang membodohkan dirinya sendiri, kerana sesungguhnya Kami telah memilih Ibrahim (menjadi
nabi) di dunia ini; dan sesungguhnya ia pada hari akhirat kelak tetaplah dari orang-orang
yang soleh yang (tertinggi martabatnya).
- (Ingatlah) ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Serahkanlah
diri (kepadaKu wahai Ibrahim)!" Nabi Ibrahim menjawab: "Aku serahkan diri
(tunduk taat) kepada Tuhan Yang Memelihara dan mentadbirkan sekalian alam".
- Dan Nabi Ibrahim pun berwasiat dengan ugama itu
kepada anak-anaknya, dan (demikian juga) Nabi Yaakub (berwasiat kepada anak-anaknya)
katanya: "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih ugama (Islam) ini
menjadi ikutan kamu, maka janganlah kamu mati melainkan kamu dalam keadaan Islam".
- (Demikianlah wasiat Nabi Yaakub, bukan sebagaimana yang kamu
katakan itu wahai orang-orang Yahudi)! Kamu tiada hadir ketika Nabi Yaakub hampir mati,
ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apakah yang kamu akan sembah sesudah aku
mati?" Mereka menjawab: "Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhan datuk nenekmu Ibrahim
dan Ismail dan Ishak, iaitu Tuhan yang Maha Esa, dan kepadaNyalah sahaja kami berserah
diri (dengan penuh iman)".
- Mereka itu adalah satu umat yang telah lalu sejarahnya; bagi mereka
(balasan) apa yang mereka telah usahakan, dan bagi kamu pula (balasan) apa yang kamu
usahakan; dan kamu tidak akan ditanya (atau dipertanggungjawabkan) tentang apa yang telah
mereka lakukan.
- Dan mereka (kaum Yahudi dan Nasrani) berkata: "Jadilah kamu
pemeluk ugama Yahudi atau pemeluk ugama Nasrani, nescaya kamu akan mendapat
petunjuk". Katakanlah (wahai Muhammad: "Kami orang-orang Islam tidak akan
menurut apa yang kamu katakan itu) bahkan kami mengikut ugama Nabi Ibrahim yang tetap di
atas dasar Tauhid, dan bukanlah ia dari orang-orang musyrik"
- Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman):
"Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Quran),
dan kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dan Nabi Ishak dan Nabi
Yaakub serta anak-anaknya, dan juga kepada apa yang diberikan kepada Nabi Musa (Taurat)
dan Nabi Isa (Injil), dan kepada apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhan mereka;
kami tidak membeza-bezakan antara seseorang dari mereka (sebagaimana yang kamu - Yahudi
dan Nasrani - membeza-bezakannya); dan kami semua adalah Islam (berserah diri, tunduk
taat) kepada Allah semata-mata".
- Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan
Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulnya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk;
dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka
sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu);
oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan
umatmu) dari kejahatan mereka; dan Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
- (Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: "Ugama Islam, yang
kami telah sebati dengannya ialah): celupan Allah yang mencorakkan seluruh kehidupan kami
dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah? (Kami tetap
percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat".
- Katakanlah (wahai Muhammad): "Patutkah kamu (hai kaum Yahudi
dan Nasrani) membuat bantahan terhadap kami mengenai pilihan Allah dan pengurniaanNya ?
Padahal Dia lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami (faedah) amal kami dan bagi kamu pula
(faedah) amal kamu (kalau diikhlaskan), dan kami adalah (mengerjakan amal dengan) ikhlas
kepadaNya;
- "Atau patutkah kamu mengatakan, bahawa
Nabi Ibrahim, dan Nabi Ismail, dan Nabi Ishak, dan Nabi Yaakub beserta anak-anaknya,
mereka semua adalah orang-orang Yahudi atau Nasrani, (padahal ugama mereka telahpun ada
sebelum adanya ugama Yahudi atau ugama Kristian itu)?" Katakanlah (wahai Muhammad):
"Adakah kamu yang lebih mengetahui atau Allah? Dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang menyembunyikan keterangan (saksi dan bukti) yang telah diberikan Allah
kepadanya?" Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan apa yang telah kamu
lakukan.
- Mereka itu adalah satu umat yang telah lalu sejarahnya; bagi mereka
(balasan) apa yang telah mereka usahakan, dan bagi kamu pula (balasan) apa yang kamu
usahakan; dan kamu tidak akan ditanya (atau dipertanggungjawabkan) tentang apa yang mereka
telah lakukan.
- Orang-orang bodoh (yang kurang akal pertimbangannya) akan berkata:
"Apa sebabnya yang menjadikan orang-orang Islam berpaling dari kiblat yang mereka
mengadapnya selama ini?" Katakanlah (wahai Muhammad): "Timur dan barat adalah
kepunyaan Allah - (maka ke pihak mana sahaja kita diarahkan Allah mengadapnya, wajiblah
kita mematuhiNya); Allah yang memberikan petunjuk hidayahNya kepada sesiapa yang
dikehendakiNya ke jalan yang lurus".
- Dan demikianlah (sebagaimana Kami telah
memimpin kamu ke jalan yang lurus), Kami jadikan kamu (wahai umat Muhammad) satu umat yang
pilihan lagi adil, supaya kamu layak menjadi orang yang memberi keterangan kepada umat
manusia (tentang yang benar dan yang salah) dan Rasulullah (Muhammad) pula akan menjadi
orang yang menerangkan kebenaran perbuatan kamu. (Sebenarnya kiblat kamu ialah Kaabah) dan
tiadalah Kami jadikan kiblat yang engkau mengadapnya dahulu itu (wahai Muhammad),
melainkan untuk menjadi ujian bagi melahirkan pengetahuan Kami tentang siapakah yang
benar-benar mengikut Rasul serta membenarkannya dan siapa pula yang berpaling tadah
(berbalik kepada kekufurannya) dan sesungguhnya (soal peralihan arah kiblat) itu adalah
amat berat (untuk diterima) kecuali kepada orang-orang yang telah diberikan Allah petunjuk
hidayah dan Allah tidak akan menghilangkan (bukti) iman kamu. Sesungguhnya Allah Amat
melimpah belas kasihan dan rahmatNya kepada orang-orang (yang beriman).
- Kerap kali Kami melihat engkau (wahai Muhammad), berulang-ulang
menengadah ke langit, maka Kami benarkan engkau berpaling mengadap kiblat yang engkau
sukai. Oleh itu palingkanlah mukamu ke arah masjid Al-Haraam (tempat letaknya Kaabah); dan
di mana sahaja kamu berada maka hadapkanlah muka kamu ke arahnya. Dan sesungguhnya
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah diberikan Kitab, mereka mengetahui bahawa
perkara (berkiblat ke Kaabah) itu adalah perintah yang benar dari Tuhan mereka; dan Allah
tidak sekali-kali lalai akan apa yang mereka lakukan.
- Dan demi sesungguhnya! Jika engkau bawakan kepada orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang telah diberikan Kitab, akan segala keterangan (yang menunjukkan
kebenaran perintah berkiblat ke Kaabah itu), mereka tidak akan menurut kiblatmu, dan
engkau pula tidak sekali-kali akan menurut kiblat mereka; dan sebahagian dari mereka juga
tidak akan menurut kiblat sebahagian yang lain. Demi sesungguhnya! Kalau engkau menurut
kehendak hawa nafsu mereka setelah datang kepadamu pengetahuan (yang telah diwahyukan
kepadamu), sesungguhnya engkau, jika demikian, adalah dari golongan orang-orang yang
zalim.
- Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Kami
berikan Kitab itu mengetahui serta mengenalinya (Nabi Muhammad dan kebenarannya)
sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian dari
mereka berusaha menyembunyikan kebenaran itu, sedang mereka mengetahui (salahnya perbuatan
yang demikian).
- Kebenaran (yang datangnya kepadamu dan disembunyikan oleh kaum
Yahudi dan Nasrani) itu (wahai Muhammad), adalah datangnya dari Tuhanmu; oleh itu jangan
sekali-kali engkau termasuk dalam golongan orang-orang yang ragu-ragu.
- Dan bagi tiap-tiap umat ada arah (kiblat) yang masing-masing
menujunya; oleh itu berlumba-lumbalah kamu mengerjakan kebaikan; kerana di mana sahaja
kamu berada maka Allah tetap akan membawa kamu semua (berhimpun pada hari kiamat untuk
menerima balasan); sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
- Dan dari mana sahaja engkau keluar (untuk mengerjakan sembahyang),
maka hadapkanlah mukamu ke arah masjid Al-Haraam (Kaabah); dan sesungguhnya perintah
berkiblat ke Kaabah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali
lalai akan segala apa yang kamu lakukan.
- Dan dari mana sahaja engkau keluar (untuk mengerjakan sembahyang),
maka hadapkanlah mukamu ke arah masjid Al-Haraam (Kaabah); dan di mana sahaja kamu berada
maka hadapkanlah muka kamu ke arahnya, supaya tidak ada lagi (sebarang) alasan bagi
orang-orang (yang menyalahi kamu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka (ada
sahaja yang mereka jadikan alasan). Maka janganlah kamu takut kepada (cacat cela) mereka,
dan takutlah kamu kepada Ku (semata-mata); dan supaya Aku sempurnakan nikmatKu kepada
kamu, dan juga supaya kamu beroleh petunjuk hidayah (mengenai perkara yang benar).
- (Nikmat berkiblatkan Kaabah yang Kami berikan kepada kamu itu),
samalah seperti (nikmat) Kami mengutuskan kepada kamu seorang Rasul dari kalangan kamu
(iaitu Muhammad), yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu, dan membersihkan kamu (dari
amalan syirik dan maksiat), dan yang mengajarkan kamu kandungan Kitab (Al-Quran) serta
Hikmat kebijaksanaan, dan mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui.
- Oleh itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan
undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu
dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).
- Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan
(untuk menghadapi susah payah dalam menyempurnakan sesuatu perintah Tuhan) dengan bersabar
dan dengan (mengerjakan) sembahyang; kerana sesungguhnya Allah menyertai (menolong)
orang-orang yang sabar
- Dan janganlah kamu mengatakan (bahawa) sesiapa yang terbunuh dalam
perjuangan membela Ugama Allah itu: orang-orang mati; bahkan mereka itu orang-orang yang
hidup (dengan keadaan hidup yang istimewa), tetapi kamu tidak dapat menyedarinya.
- Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan
takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan
dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada
orang-orang yang sabar:
- (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu
kesusahan, mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah
jualah kami kembali."
- Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai
kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah orang-orang yang dapat
petunjuk hidayahNya.
- Sesungguhnya "Safa" dan "Marwah" itu ialah
sebahagian daripada Syiar (lambang) ugama Allah; maka sesiapa yang menunaikan ibadat Haji
ke Baitullah atau mengerjakan Umrah, maka tiadalah menjadi salah ia bersaie (berjalan
dengan berulang-alik) di antara keduanya. Dan sesiapa yang bersukarela mengerjakan perkara
kebajikan, maka sesungguhnya Allah memberi balasan pahala, lagi Maha Mengetahui.
- Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami menerangkannya
kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh
sekalian makhluk.
- Kecuali orang-orang yang bertaubat, dan memperbaiki (amal buruk
mereka) serta menerangkan (apa yang mereka sembunyikan); maka orang-orang itu, Aku terima
taubat mereka, dan Akulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani.
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir, dan mereka mati sedang mereka
tetap dalam keadaan kafir, mereka itulah orang-orang yang ditimpa laknat Allah dan
malaikat serta manusia sekaliannya.
- Mereka kekal di dalam laknat itu, tidak diringankan azab sengsara
dari mereka dan mereka pula tidak diberikan tempoh atau perhatian.
- Dan Tuhan kamu ialah Tuhan yang Maha Esa; tiada Tuhan (Yang berhak
disembah) selain dari Allah, yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
- Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi; dan (pada) pertukaran
malam dan siang; dan (pada) kapal-kapal yang belayar di laut dengan membawa benda-benda
yang bermanfaat kepada manusia; demikian juga (pada) air hujan yang Allah turunkan dari
langit lalu Allah hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta Ia
biakkan padanya dari berbagai-bagai jenis binatang; demikian juga (pada) peredaran angin
dan awan yang tunduk (kepada kuasa Allah) terapung-apung di antara langit dengan bumi;
sesungguhnya (pada semuanya itu) ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah
kekuasaanNya, kebijaksanaanNya, dan keluasan rahmatNya) bagi kaum yang (mahu) menggunakan
akal fikiran.
- (Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil
selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan
mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih
cinta (taat) kepada Allah. Dan kalaulah orang-orang yang melakukan kezaliman (syirik) itu
mengetahui ketika mereka melihat azab pada hari akhirat kelak, bahawa sesungguhnya
kekuatan dan kekuasaan itu semuanya tertentu bagi Allah, dan bahawa sesungguhnya Allah
Maha berat azab seksaNya, (nescaya mereka tidak melakukan kezaliman itu).
- (Iaitu) ketika ketua-ketua yang menjadi ikutan itu berlepas diri
dari orang-orang yang mengikutnya, sedang kedua-dua pihak melihat betapa ngerinya azab
seksa itu, dan (ketika) terputusnya segala hubungan di antara mereka.
- Dan (pada masa yang mengecewakan itu) berkatalah orang-orang yang
menjadi pengikut: Alangkah eloknya kalau kami (dengan itu dapat kami berlepas diri
daripada mereka sebagaimana mereka berlepas diri daripada kami (pada saat ini)!"
Demikianlah Allah perlihatkan kepada mereka amal-amal mereka (dengan rupa yang
mendatangkan) penyesalan yang amat sangat kepada mereka, dan mereka pula tidak akan dapat
keluar dari neraka.
- Wahai sekalian manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang
halal lagi baik, dan janganlah kamu ikut jejak langkah Syaitan; kerana sesungguhnya
Syaitan itu ialah musuh yang terang nyata bagi kamu.
- Ia hanya menyuruh kamu melakukan kejahatan dan perkara-perkara yang
keji, dan (menyuruh) supaya kamu berkata (dusta) terhadap Allah apa yang kamu tidak
ketahui (salah benarnya).
- Dan apabila dikatakan kepada mereka" Turutlah akan apa yang
telah diturunkan oleh Allah" mereka menjawab: "(Tidak), bahkan kami (hanya)
menurut apa yang kami dapati datuk nenek kami melakukannya". Patutkah (mereka
menurutnya) sekalipun datuk neneknya itu tidak faham sesuatu (apa pun tentang
perkara-perkara ugama), dan tidak pula mendapat petunjuk hidayah (dari Allah)?
- Dan bandingan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir (yang
tidak mahu beriman itu), samalah seperti orang yang berteriak memanggil binatang yang
tidak dapat memahami selain dari mendengar suara panggilan sahaja; mereka itu ialah
orang-orang yang pekak, bisu dan buta; oleh sebab itu mereka tidak dapat menggunakan
akalnya.
- Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik
(yang halal) yang telah Kami berikan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika
betul kamu hanya beribadat kepadanya.
- Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan kepada
kamu memakan bangkai, dan darah, dan daging babi, dan binatang-binatang yang disembelih
tidak kerana Allah maka sesiapa terpaksa (memakannya kerana darurat) sedang ia tidak
mengingininya dan tidak pula melampaui batas (pada kadar benda yang dimakan itu), maka
tidaklah ia berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan (meminda atau
mengubah) apa-apa keterangan Kitab Suci yang telah diturunkan oleh Allah, dan membeli
dengannya keuntungan dunia yang sedikit faedahnya, mereka itu tidak mengisi dalam perut
mereka selain dari api neraka, dan Allah tidak akan berkata-kata kepada mereka pada hari
kiamat, dan Ia tidak membersihkan mereka (dari dosa), dan mereka pula akan beroleh azab
seksa yang tidak terperi sakitnya.
- Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan meninggalkan petunjuk (ugama Allah), dan (membeli) azab seksa neraka
dengan meninggalkan keampunan Tuhan. Maka sungguh ajaib kesanggupan mereka menanggung
seksa api neraka itu.
- (Segala balasan yang buruk) itu adalah dengan sebab Allah telah
menurunkan Kitab dengan mengandungi kebenaran (tetapi mereka berselisih padanya); dan
sesungguhnya orang-orang yang berselisihan mengenai (kebenaran) kitab, itu sebenarnya
mereka adalah dalam keadaan berpecah-belah yang jauh (dari mendapat petunjuk hidayah
Allah).
- Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu
menghadapkan muka ke pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah berimannya
seseorang kepada Allah, dan hari akhirat, dan segala malaikat, dan segala Kitab, dan
sekalian Nabi; dan mendermanya seseorang akan hartanya sedang ia menyayanginya, - kepada
kaum kerabat, dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang yang terlantar dalam
perjalanan, dan kepada orang-orang yang meminta, dan untuk memerdekakan hamba-hamba abdi;
dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta mengeluarkan zakat; dan perbuatan
orang-orang yang menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian; dan ketabahan
orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan, dan dalam masa kesakitan, dan juga dalam
masa bertempur dalam perjuangan perang Sabil. orang-orang yang demikian sifatnya), mereka
itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan kebajikan); dan mereka itulah juga
orang-orang yang bertaqwa.
- Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan kamu
menjalankan hukuman "Qisas" (balasan yang seimbang) dalam perkara orang-orang
yang mati dibunuh iaitu: orang merdeka dengan orang merdeka, dan hamba dengan hamba, dan
perempuan dengan perempuan. Maka sesiapa (pembunuh) yang dapat sebahagian keampunan dari
saudaranya (pihak yang terbunuh), maka hendaklah orang yang mengampunkan itu) mengikut
cara yang baik (dalam menuntut ganti nyawa), dan (si pembunuh pula) hendaklah menunaikan
bayaran ganti nyawa itu) dengan sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah suatu keringanan
dari Tuhan kamu serta suatu rahmat kemudahan. Sesudah itu sesiapa yang melampaui batas
(untuk membalas dendam pula) maka baginya azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
- Dan di dalam hukuman Qisas itu ada jaminan hidup bagi kamu, wahai
orang-orang yang berakal fikiran, supaya kamu bertaqwa.
- Kamu diwajibkan, apabila seseorang dari kamu hampir mati, jika ia
ada meninggalkan harta, (hendaklah ia) membuat wasiat untuk ibu bapa dan kaum kerabat
dengan cara yang baik (menurut peraturan ugama), sebagai suatu kewajipan atas orang-orang
yang bertaqwa.
- Kemudian sesiapa yang mengubah mana-mana wasiat sesudah ia
mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya hanya ditanggung oleh orang-orang yang
mengubahnya; sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
- Tetapi sesiapa yang mengetahui bahawa orang
yang berwasiat itu tidak adil atau melakukan dosa (dalam wasiatnya), lalu ia mendamaikan
antara mereka (waris-waris, dengan membetulkan wasiat itu menurut aturan ugama), maka
tidaklah ia berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Wahai orang-orang yang beriman! Kamu diwajibkan berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa.
- (Puasa yang diwajibkan itu ialah beberapa hari yang tertentu; maka
sesiapa di antara kamu yang sakit, atau dalam musafir, (bolehlah ia berbuka), kemudian
wajiblah ia berpuasa sebanyak (hari yang dibuka) itu pada hari-hari yang lain; dan wajib
atas orang-orang yang tidak terdaya berpuasa (kerana tua dan sebagainya) membayar fidyah
iaitu memberi makan orang miskin. Maka sesiapa yang dengan sukarela memberikan (bayaran
fidyah) lebih dari yang ditentukan itu, maka itu adalah suatu kebaikan baginya; dan
(walaupun demikian) berpuasa itu lebih baik bagi kamu daripada memberi fidyah), kalau kamu
mengetahui.
- (Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah)
bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia,
dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan
antara yang benar dengan yang salah. Oleh itu, sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan
anak bulan Ramadan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia berpuasa bulan itu; dan sesiapa
yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah ia berbuka, Kemudian wajiblah ia berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang
demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu
menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadan), dan
supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat petunjukNya, dan supaya kamu bersyukur.
- Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka
(beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku
perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka
menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu
supaya mereka menjadi baik serta betul.
- Dihalalkan bagi kamu, pada malam hari puasa, bercampur (bersetubuh)
dengan isteri-isteri kamu. Isteri-isteri kamu itu adalah sebagai pakaian bagi kamu dan
kamu pula sebagai pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahawasanya kamu mengkhianati diri
sendiri, lalu Ia menerima taubat kamu dan memaafkan kamu. Maka sekarang setubuhilah
isteri-isteri kamu dan carilah apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kamu; dan
makanlah serta minumlah sehingga nyata kepada kamu benang putih (cahaya siang) dari benang
hitam kegelapan malam), iaitu waktu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sehingga
waktu malam (maghrib); dan janganlah kamu setubuhi isteri-isteri kamu ketika kamu sedang
beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas larangan Allah, maka janganlah kamu
menghampirinya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat hukumNya kepada sekalian manusia
supaya mereka bertaqwa.
- Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain)
di antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu
(memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (atau mengambil) sebahagian dari
harta manusia dengan (berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (salahnya).
- Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad)
mengenai (peredaran) anak-anak bulan. Katakanlah: "(peredaran) anak-anak bulan itu
menandakan waktu-waktu (urusan dan amalan) manusia, khasnya ibadat Haji. Dan bukanlah
perkara kebajikan: kamu memasuki rumah dari bahagian belakangnya (ketika kamu berihram)
akan tetapi kebajikan itu ialah perbuatan orang yang bertaqwa; dan masuklah ke rumah
(Kamu) itu melalui pintunya, serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu
berjaya."
- Dan perangilah kerana (menegakkan dan mempertahankan) ugama Allah
akan orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu menceroboh (dengan memulakan
peperangan); kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang menceroboh.
- Dan bunuhlah mereka (musuh yang memerangi kamu) di mana sahaja kamu
dapati mereka, dan usirlah mereka dari tempat yang mereka telah mengusir kamu; dan
(ingatlah bahawa angkara) fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan dan
janganlah kamu memerangi mereka di sekitar masjid Al-Haraam sehingga mereka memerangi kamu
di situ. Oleh itu kalau mereka memerangi kamu (di situ), maka bunuhlah mereka. Demikianlah
balasan bagi orang-orang yang kafir.
- Kemudian jika mereka berhenti memerangi kamu
(maka berhentilah kamu); kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan
(sehingga) menjadilah ugama itu semata-mata kerana Allah. Kemudian jika mereka berhenti
maka tidaklah ada permusuhan lagi melainkan terhadap orang-orang yang zalim.
- (Mencabuli) bulan yang dihormati itu ialah dengan (sebab membalas
pencabulan dalam) bulan yang dihormati; dan tiap-tiap perkara yang dihormati itu (jika
dicabuli), ada balasannya yang seimbang. Oleh itu sesiapa yang melakukan pencerobohan
terhadap kamu maka balaslah pencerobohannya itu seimbang dengan pencerobohan yang
dilakukannya kepada kamu; dan bertaqwalah kamu kepada Allah serta ketahuilah: Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.
- Dan belanjakanlah (apa yang ada pada kamu) kerana (menegakkan)
ugama Allah, dan janganlah kamu sengaja mencampakkan diri kamu ke dalam bahaya kebinasaan
(dengan bersikap bakhil); dan baikilah (dengan sebaik-baiknya segala usaha dan) perbuatan
kamu; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
- Dan sempurnakanlah ibadat Haji dan Umrah kerana Allah; maka
sekiranya kamu dikepong (dan dihalang daripada menyempurnakannya ketika kamu sudah
berihram, maka kamu bolehlah bertahallul serta) sembelihlah Dam yang mudah didapati; dan
janganlah kamu mencukur kepala kamu (untuk bertahallul), sebelum binatang Dam itu sampai
(dan disembelih) di tempatnya. Maka sesiapa di antara kamu sakit atau terdapat sesuatu
yang menyakiti di kepalanya (lalu ia mencukur rambutnya), hendaklah ia membayar fidyah.
Iaitu berpuasa, atau bersedekah, atau menyembelih Dam. Kemudian apabila kamu berada
kembali dalam keadaan aman, maka sesiapa yang mahu menikmati kemudahan dengan mengerjakan
Umrah, (dan terus menikmati kemudahan itu) hingga masa (mengerjakan) ibadat Haji,
(bolehlah ia melakukannya kemudian wajiblah ia) menyembelih Dam yang mudah didapati. Kalau
ia tidak dapat (mengadakan Dam), maka hendaklah ia berpuasa tiga hari dalam masa
mengerjakan Haji dan tujuh hari lagi apabila kamu kembali (ke tempat masing-masing);
semuanya itu sepuluh (hari) cukup sempurna. Hukum ini ialah bagi orang yang tidak tinggal
menetap (di sekitar) masjid Al-Haraam (Makkah). Dan hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah;
dan ketahuilah bahawasanya Allah Maha berat balasan seksaNya (terhadap orang-orang yang
melanggar perintahNya).
- (Masa untuk mengerjakan ibadat) Haji itu ialah beberapa bulan yang
termaklum. Oleh yang demikian sesiapa yang telah mewajibkan dirinya (dengan niat
mengerjakan) ibadat Haji itu, maka tidak boleh mencampuri isteri, dan tidak boleh membuat
maksiat, dan tidak boleh bertengkar, dalam masa mengerjakan ibadat Haji. Dan apa jua
kebaikan yang kamu kerjakan adalah diketahui oleh Allah; dan hendaklah kamu membawa bekal
dengan cukupnya kerana sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah memelihara diri (dari
keaiban meminta sedekah); dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal (yang
dapat memikir dan memahaminya).
- Tidaklah menjadi salah, kamu mencari limpah kurnia dari Tuhan kamu
(dengan meneruskan perniagaan ketika mengerjakan Haji). Kemudian apabila kamu bertolak
turun dari padang Arafah (menuju ke Muzdalifah) maka sebutlah nama Allah (dengan
doa,"talbiah" dan tasbih) di tempat Masy'ar Al-Haraam (di Muzdalifah), dan
ingatlah kepada Allah dengan menyebutnya sebagaimana Ia telah memberikan petunjuk hidayah
kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu adalah dari golongan orang-orang yang salah
jalan ibadatnya.
- Selain dari itu hendaklah kamu bertolak turun
dari (Arafah) tempat bertolaknya orang ramai, dan beristighfarlah kamu kepada Allah
(dengan memohon ampun), sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji
kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya)
sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan
sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan)
berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini
diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.
- Dan di antara mereka pula ada yang (berdoa
dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka".
- Mereka itulah yang akan mendapat bahagian yang baik dari apa yang
telah mereka usahakan; dan Allah amat cepat hitunganNya.
- Dan sebutlah kamu akan Allah (dengan takbir semasa mengerjakan
Haji) dalam beberapa hari yang tertentu bilangannya. Kemudian sesiapa yang segera
(meninggalkan Mina) pada hari yang kedua, maka ia tidaklah berdosa dan sesiapa yang
melambatkan (meninggalkan Mina) maka ia juga tidaklah berdosa; (ketiadaan dosa itu ialah)
bagi orang yang bertaqwa dan hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah dan ketahuilah
sesungguhnya kamu akan dihimpunkan kepadanya.
- Dan di antara manusia ada orang yang tutur katanya mengenai hal
kehidupan dunia, menyebabkan engkau tertarik hati (mendengarnya), dan ia (bersumpah dengan
mengatakan bahawa) Allah menjadi saksi atas apa yang ada dalam hatinya, padahal ia adalah
orang yang amat keras permusuhannya (kepadamu).
- Kemudian apabila ia pergi (dengan mendapat hajatnya), berusahalah
ia di bumi, untuk melakukan bencana padanya, dan membinasakan tanaman-tanaman dan
keturunan (binatang ternak dan manusia; sedang Allah tidak suka kepada bencana kerosakan.
- Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertaqwalah engkau kepada
Allah" timbulah kesombongannya dengan (meneruskan) dosa (yang dilakukannya itu). Oleh
itu padanlah ia (menerima balasan azab) neraka jahannam dan demi sesungguhnya, (neraka
jahannam itu) adalah seburuk-buruk tempat tinggal.
- Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertaqwalah engkau kepada
Allah" timbulah kesombongannya dengan (meneruskan) dosa (yang dilakukannya itu). Oleh
itu padanlah ia (menerima balasan azab) neraka jahannam dan demi sesungguhnya, (neraka
jahannam itu) adalah seburuk-buruk tempat tinggal.
- Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Ugama Islam
(dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan;
sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata.
- Maka kalau kamu tergelincir (dan jatuh ke dalam kesalahan
disebabkan tipu daya Syaitan itu), sesudah datang keterangan-keterangan yang jelas kepada
kamu, maka ketahuilah bahawasanya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- (Orang-orang yang ingkar itu) tidak menunggu melainkan kedatangan
(azab) Allah kepada mereka dalam lindungan-lindungan awan, bersama-sama dengan malaikat
(yang menjalankannya), padahal telahpun diputuskan perkara itu (balasan azab yang menimpa
mereka); dan kepada Allah jua kembalinya segala urusan.
- Bertanyalah kepada Bani Israil, berapa banyak keterangan-keterangan
yang telah Kami berikan kepada mereka (sedang mereka masih ingkar)? dan sesiapa menukar
nikmat keterangan Allah (dengan mengambil kekufuran sebagai gantinya) sesudah nikmat itu
sampai kepadaNya, maka (hendaklah ia mengetahui) sesungguhnya Allah amat berat azab
seksaNya.
- Kehidupan dunia (dan kemewahannya) diperhiaskan (dan dijadikan amat
indah) pada (pandangan) orang-orang kafir, sehingga mereka (berlagak sombong dan)
memandang rendah kepada orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa
(dengan imannya) lebih tinggi (martabatnya) daripada mereka (yang kafir itu) pada hari
kiamat kelak. Dan (ingatlah), Allah memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya
dengan tidak terkira (menurut undang-undang peraturanNya).
- Pada mulanya manusia itu ialah umat yang satu (menurut ugama Allah
yang satu, tetapi setelah mereka berselisihan), maka Allah mengutuskan Nabi-nabi sebagai
pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan Syurga, dan pemberi
amaran (kepada orang-orang yang ingkar dengan balasan azab neraka); dan Allah menurunkan
bersama Nabi-nabi itu Kitab-kitab Suci yang (mengandungi keterangan-keterangan yang)
benar, untuk menjalankan hukum di antara manusia mengenai apa yang mereka perselisihkan
dan (sebenarnya) tidak ada yang melakukan perselisihan melainkan orang-orang yang telah
diberi kepada mereka Kitab-kitab Suci itu, iaitu sesudah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang jelas nyata, - mereka berselisih semata-mata kerana hasad
dengki sesama sendiri. Maka Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke
arah kebenaran yang diperselisihkan oleh mereka (yang derhaka itu), dengan izinNya. Dan
Allah sentiasa memberi petunjuk hidayahNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan
yang lurus (menurut undang-undang peraturanNya).
- Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal
belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang
yang terdahulu daripada kamu? Mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan hartabenda) dan
serangan penyakit, serta digoncangkan (oleh ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah
Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: Bilakah (datangnya) pertolongan
Allah?" Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar
dan berpegang teguh kepada ugama Allah).
- Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad):
apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakanlah: "Apa jua harta
benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: Kedua ibu bapa, dan kaum
kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang-orang yang terlantar dalam
perjalanan. Dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka
sesungguhnya Allah sentiasa mengetahuiNya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).
- Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan) sedang
peperangan itu ialah perkara yang kamu benci; dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu
padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi
kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak
mengetahuinya.
- Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum)
berperang dalam bulan yang dihormati; katakanlah: "Peperangan dalam bulan itu adalah
berdosa besar, tetapi perbuatan menghalangi (orang-orang Islam) dari jalan Allah dan
perbuatan kufur kepadaNya, dan juga perbuatan menyekat (orang-orang Islam) ke Masjid
Al-Haraam (di Makkah), serta mengusir penduduknya dari situ, (semuanya itu) adalah lebih
besar lagi dosanya di sisi Allah. Dan (ingatlah), angkara fitnah itu lebih besar (dosanya)
daripada pembunuhan (semasa perang dalam bulan yang dihormati). Dan mereka (orang-orang
kafir itu) sentiasa memerangi kamu hingga mereka (mahu) memalingkan kamu dari ugama kamu
kalau mereka sanggup (melakukan yang demikian); dan sesiapa di antara kamu yang murtad
(berpaling tadah) dari ugamanya (ugama Islam), lalu ia mati sedang ia tetap kafir, maka
orang-orang yang demikian, rosak binasalah amal usahanya (yang baik) di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah ahli neraka, kekal mereka di dalamnya (selama-lamanya).
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan
orang-orang yang berhijrah serta berjuang pada jalan Allah (untuk menegakkan ugama Islam),
mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah. Dan (ingatlah), Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Mereka bertanya kepadamu (Wahai Muhammad) mengenai arak dan judi.
Katakanlah: "Pada keduanya ada dosa besar dan ada pula beberapa manfaat bagi manusia
tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya dan mereka bertanya pula kepadamu:
Apakah yang mereka akan belanjakan (dermakan)? Katakanlah: "Dermakanlah - apa-apa)
yang berlebih dari keperluan (kamu). Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu
ayat-ayatNya (keterangan-keterangan hukumNya) supaya kamu berfikir:
- Mengenai (urusan-urusan kamu) di dunia dan di
akhirat dan mereka bertanya lagi kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (masalah) anak-anak
yatim. Katakanlah: "Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amatlah baiknya",
dan jika kamu bercampur gaul dengan mereka (maka tidak ada salahnya) kerana mereka itu
ialah saudara-saudara kamu (yang seugama); dan Allah mengetahui akan orang yang merosakkan
(harta benda mereka) daripada orang yang hendak memperbaikinya. Dan jika Allah menghendaki
tentulah Ia memberatkan kamu (dengan mengharamkan bercampur gaul dengan mereka).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- Dan janganlah kamu berkahwin dengan
perempuan-perempuan kafir musyrik sebelum mereka beriman (memeluk ugama Islam); dan
sesungguhnya seorang hamba perempuan yang beriman itu lebih baik daripada perempuan kafir
musyrik sekalipun keadaannya menarik hati kamu. Dan janganlah kamu (kahwinkan
perempuan-perempuan Islam) dengan lelaki-lelaki kafir musyrik sebelum mereka beriman
(memeluk ugama Islam) dan sesungguhnya seorang hamba lelaki yang beriman lebih baik
daripada seorang lelaki musyrik, sekalipun keadaannya menarik hati kamu. (Yang demikian
ialah kerana orang-orang kafir itu mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke Syurga dan
memberi keampunan dengan izinNya. Dan Allah menjelaskan ayat-ayatNya
(keterangan-keterangan hukumNya) kepada umat manusia, supaya mereka dapat mengambil
pelajaran (daripadanya).
- Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum)
haid. Katakanlah: "Darah haid itu satu benda yang (menjijikkan dan) mendatangkan
mudarat". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan (jangan
bersetubuh dengan isteri kamu) dalam masa datang darah haid itu, dan janganlah kamu
hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci. Kemudian apabila mereka sudah
bersuci maka datangilah mereka menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu.
SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang
yang sentiasa mensucikan diri.
- Isteri-isteri kamu adalah sebagai kebun tanaman kamu, oleh itu
datangilah kebun tanaman kamu menurut cara yang kamu sukai dan sediakanlah (amal-amal yang
baik) untuk diri kamu; dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah sesungguhnya kamu
akan menemuiNya (pada hari akhirat kelak) dan berilah khabar gembira wahai Muhammad)
kepada orang-orang yang beriman.
- (Dan janganlah kamu jadikan nama) Allah dalam sumpah kamu sebagai
benteng yang menghalangi kamu daripada berbuat baik dan bertaqwa, serta mendamaikan
perbalahan antara sesama manusia. Dan (ingatlah), Allah sentiasa mendengar, lagi sentiasa
mengetahui.
- Allah tidak mengira kamu bersalah tentang
sumpah kamu yang tidak dimaksudkan (untuk bersumpah), tetapi Ia mengira kamu bersalah (dan
akan mengenakan hukuman) dengan sebab sumpah yang diusahakan (disengajakan) oleh hati kamu
(dengan niat bersumpah). Dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyabar.
- Kepada orang-orang yang bersumpah tidak akan
mencampuri isteri-isteri mereka, diberikan tempoh empat bulan. Setelah itu jika mereka
kembali (mencampurinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- Dan jika mereka berazam hendak menjatuhkan
talak (menceraikan isteri), maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui.
- Dan isteri-isteri yang diceraikan itu hendaklah
menunggu dengan menahan diri mereka (dari berkahwin) selama tiga kali suci (dari haid).
Dan tidaklah halal bagi mereka menyembunyikan (tidak memberitahu tentang) anak yang
dijadikan oleh Allah dalam kandungan rahim mereka, jika betul mereka beriman kepada Allah
dan hari akhirat. Dan suami-suami mereka berhak mengambil kembali (rujuk akan)
isteri-isteri itu dalam masa idah mereka jika suami-suami bertujuan hendak berdamai. Dan
isteri-isteri itu mempunyai hak yang sama seperti kewajipan yang ditanggung oleh mereka
(terhadap suami) dengan cara yang sepatutnya (dan tidak dilarang oleh syarak); dalam pada
itu orang-orang lelaki (suami-suami itu) mempunyai satu darjat kelebihan atas orang-orang
perempuan (isterinya). Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- Talak (yang boleh dirujuk kembali itu hanya) dua kali. Sesudah itu
bolehlah ia (rujuk dan) memegang terus (isterinya itu) dengan cara yang sepatutnya atau
melepaskan (menceraikannya) dengan cara yang baik dan tidaklah halal bagi kamu mengambil
balik sesuatu dari apa yang telah kamu berikan kepada mereka (isteri-isteri yang
diceraikan itu) kecuali jika keduanya (suami isteri takut tidak dapat menegakkan
aturan-aturan hukum Allah. Oleh itu kalau kamu khuatir bahawa kedua-duanya tidak dapat
menegakkan aturan-aturan hukum Allah, maka tidaklah mereka berdosa - mengenai bayaran
(tebus talak) yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya (dan mengenai pengambilan
suami akan bayaran itu). Itulah aturan-aturan hukum Allah maka janganlah kamu
melanggarnya; dan sesiapa yang melanggar aturan-aturan hukum Allah, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.
- Sesudah (diceraikan dua kali), itu jika diceraikan pula (bagi kali
yang ketiga) maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sesudah itu, sehingga ia
berkahwin dengan suami yang lain. Setelah itu kalau ia diceraikan (oleh suami baharu itu
dan habis idahnya), maka mereka berdua (suami lama dan bekas isterinya) tidaklah berdosa
untuk kembali (maskahwin semula), jika mereka kuat menyangka akan dapat menegakkan
aturan-aturan hukum Allah dan itulah aturan-aturan hukum Allah, diterangkannya kepada kaum
yang (mahu) mengetahui dan memahaminya.
- Dan apabila kamu menceraikan isteri-isteri (kamu) kemudian mereka
(hampir) habis tempoh idahnya maka bolehlah kamu pegang mereka (rujuk) dengan cara yang
baik atau lepaskan mereka dengan cara yang baik. Dan janganlah kamu pegang mereka (rujuk
semula dengan maksud memberi mudarat, kerana kamu hendak melakukan kezaliman (terhadap
mereka); dan sesiapa yang melakukan demikian maka sesungguhnya dia menganiaya dirinya
sendiri. dan janganlah kamu menjadikan ayat-ayat hukum Allah itu sebagai ejek-ejekan (dan
permainan). Dan kenanglah nikmat Allah yang diberikan kepada kamu, (dan kenanglah) apa
yang diturunkan kepada kamu iaitu Kitab (Al-Quran) dan ilmu hikmat, untuk memberi
pengajaran kepada kamu dengannya. Dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah:
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
- Dan apabila kamu menceraikan isteri-isteri (kamu), lalu habis masa
idah mereka ' maka janganlah kamu (wahai wali-wali nikah) menahan mereka daripada
berkahwin semula dengan (bekas) suami mereka, apabila mereka (lelaki dan perempuan itu)
bersetuju sesama sendiri dengan cara yang baik (yang dibenarkan oleh Syarak). Demikianlah
diberi ingatan dan pengajaran dengan itu kepada sesiapa di antara kamu yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik bagi kamu dan lebih suci. Dan
(ingatlah), Allah mengetahui (akan apa jua yang baik untuk kamu) sedang kamu tidak
mengetahuinya.
- Dan ibu-ibu hendaklah menyusukan anak-anak
mereka selama dua tahun genap iaitu bagi orang yang hendak menyempurnakan penyusuan itu;
dan kewajipan bapa pula ialah memberi makan dan pakaian kepada ibu itu menurut cara yang
sepatutnya. Tidaklah diberatkan seseorang melainkan menurut kemampuannya. Janganlah
menjadikan seseorang ibu itu menderita kerana anaknya, dan (jangan juga menjadikan)
seseorang bapa itu menderita kerana anaknya; dan waris juga menanggung kewajipan yang
tersebut (jika si bapa tiada). kemudian jika keduanya (suami isteri mahu menghentikan
penyusuan itu dengan persetujuan (yang telah dicapai oleh) mereka sesudah berunding, maka
mereka berdua tidaklah salah (melakukannya). Dan jika kamu hendak beri anak-anak kamu
menyusu kepada orang lain, maka tidak ada salahnya bagi kamu apabila kamu serahkan (upah)
yang kamu mahu beri itu dengan cara yang patut. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, serta
ketahuilah, sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apa jua yang kamu lakukan.
- Dan orang-orang yang meninggal dunia di antara kamu, sedang mereka
meninggalkan isteri-isteri hendaklah isteri-isteri itu menahan diri mereka (beridah)
selama empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis masa idahnya itu maka tidak
ada salahnya bagi kamu mengenai apa yang dilakukan mereka pada dirinya menurut cara yang
baik (yang diluluskan oleh Syarak). Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui dengan
mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.
- Dan tidak ada salahnya bagi kamu tentang apa
yang kamu bayangkan (secara sindiran), untuk meminang perempuan (yang kematian suami dan
masih dalam idah), atau tentang kamu menyimpan dalam hati (keinginan berkahwin dengan
mereka). Allah mengetahui bahawa kamu akan menyebut-nyebut atau mengingati) mereka, (yang
demikian itu tidaklah salah), akan tetapi janganlah kamu membuat janji dengan mereka di
dalam sulit, selain dari menyebutkan kata-kata (secara sindiran) yang sopan. Dan janganlah
kamu menetapkan dengan bersungguh-sungguh (hendak melakukan) akad nikah sebelum habis idah
yang ditetapkan itu. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada dalam hati
kamu, maka beringat-ingatlah kamu akan kemurkaanNya, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun, lagi Maha Penyabar.
- Tidaklah kamu bersalah dan tidaklah kamu menanggung bayaran
maskahwin) jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu sentuh (bercampur) dengan
mereka atau (sebelum) kamu menetapkan maskahwin untuk mereka. Walaupun demikian, hendaklah
kamu memberi "Mut'ah" (pemberian saguhati) kepada mereka (yang diceraikan itu).
Iaitu: suami yang senang (hendaklah memberi saguhati itu) menurut ukuran kemampuannya; dan
suami yang susah pula menurut ukuran kemampuannya, sebagai pemberian saguhati menurut yang
patut, lagi menjadi satu kewajipan atas orang-orang (yang mahu) berbuat kebaikan.
- Dan jika kamu ceraikan mereka sebelum kamu sentuh (bercampur)
dengan mereka, padahal kamu sudah menetapkan kadar maskahwin untuk mereka, maka mereka
berhak mendapat separuh dari maskahwin yang telah kamu tetapkan itu, kecuali jika mereka
memaafkannya tidak menuntutnya); atau (pihak) yang memegang ikatan nikah itu memaafkannya
(memberikan maskahwin itu dengan sepenuhnya). Dan perbuatan kamu bermaaf-maafan (halal
menghalalkan) itu lebih hampir kepada taqwa. Dan janganlah pula kamu lupa berbuat baik dan
berbudi sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apa jua yang kamu
kerjakan.
- Peliharalah kamu (kerjakanlah dengan tetap dan sempurna pada
waktunya) segala sembahyang fardu, khasnya sembahyang Wusta (sembahyang Asar), dan
berdirilah kerana Allah (dalam sembahyang kamu) dengan taat dan khusyuk.
- Dan jika kamu takuti (sesuatu bahaya) maka sembahyanglah sambil
berjalan atau berkenderaan, kemudian apabila kamu telah aman sentosa, maka hendaklah kamu
mengingati Allah (dengan mengerjakan sembahyang secara yang lebih sempurna), sebagaimana
Allah telah mengajar kamu apa yang kamu tidak mengetahuinya.
- Dan orang-orang yang (hampir) mati di antara kamu serta
meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk isteri-isteri mereka, iaitu diberi nafkah
saguhati (makan, pakai dan tempat tinggal) hingga setahun lamanya, dengan tidak disuruh
pindah dari tempat tinggalnya. Kemudian jika mereka keluar (dari tempat tinggalnya dengan
kehendaknya sendiri) maka tidaklah kamu bersalah (wahai wali waris si mati) mengenai apa
yang mereka (isteri-isteri itu) lakukan pada diri mereka dari perkara yang patut yang
tidak dilarang Syarak) itu dan ingatlah, Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- Dan isteri-isteri yang diceraikan berhak mendapat Mut'ah pemberian
saguhati) dengan cara yang patut, sebagai satu tanggungan yang wajib atas orang-orang yang
taqwa.
- Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu hukum-hukumnya supaya
kamu memahaminya.
- Tidakkah engkau ketahui (wahai Muhammad)
tentang orang-orang yang keluar (melarikan diri) dari kampung halamannya kerana takutkan
mati, sedang mereka beribu-ribu ramainya? Maka Allah berfirman kepada mereka:"
Matilah kamu " kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah sentiasa
melimpah-limpah kurniaNya kepada manusia (seluruhnya), tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur.
- Dan berperanglah kamu pada jalan Allah (kerana mempertahankan
kebenaran ugamaNya); dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha
Mengetahui.
- Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah
sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan
berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan
(pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
- Tidakkah engkau ketahui (wahai muhammad),
tentang (kisah) ketua-ketua dari Bani lsrail sesudah (wafatnya) Nabi Musa, ketika mereka
berkata kepada seorang Nabi mereka: "Lantiklah seorang raja untuk kamu, supaya boleh
kami berperang (bersama-sama dengannya) pada jalan Allah" Nabi mereka menjawab:
"Tidakkah harus, jika kamu kelak diwajibkan berperang, kamu tidak akan
berperang?," Mereka berkata: "Mengapa pula kami tidak akan berperang pada jalan
Allah, sedang kami telah diusir dari kampung halaman kami, dan (dari) anak-anak
kami?" Maka apabila perang itu diwajibkan atas mereka, mereka membelakangkan
kewajipan itu, kecuali sebahagian kecil dari mereka. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui
akan orang-orang yang zalim.
- Dan Nabi mereka pula berkata kepada mereka: "Bahawasanya Allah
telah melantik Talut menjadi raja bagi kamu. Mereka menjawab: "Bagaimana dia mendapat
kuasa memerintah kami sedang kami lebih berhak dengan kuasa pemerintahan itu daripadanya,
dan ia pula tidak diberi keluasan harta kekayaan?" Nabi mereka berkata:"
Sesungguhnya Allah telah memilihnya (Talut) menjadi raja kamu, dan telah mengurniakannya
kelebihan dalam lapangan ilmu pengetahuan dan kegagahan tubuh badan". Dan (ingatlah),
Allah jualah yang memberikan kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang dikehendakiNya; dan
Allah Maha Luas (rahmatNya dan pengurniaanNya), lagi meliputi ilmuNya.
- Dan Nabi mereka, berkata lagi kepada mereka: "Sesungguhnya
tanda kerajaan Talut itu (yang menunjukkan benarnya dari Allah) ialah datangnya kepada
kamu peti Tabut yang mengandungi (sesuatu yang memberi) ketenteraman jiwa dari Tuhan kamu,
dan (berisi) sebahagian dari apa yang telah ditinggalkan oleh keluarga Nabi-nabi Musa dan
Harun; peti Tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya peristiwa kembalinya Tabut itu
mengandungi satu tanda keterangan bagi kamu jika betul kamu orang-orang yang
beriman".
- Kemudian apabila Talut keluar bersama-sama tenteranya, berkatalah
ia: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebatang sungai, oleh itu sesiapa di
antara kamu yang meminum airnya maka bukanlah ia dari pengikutku, dan sesiapa yang tidak
merasai airnya maka sesungguhnya ia dari pengikutku, kecuali orang yang menceduk satu
cedukan dengan tangannya". (Sesudah diingatkan demikian) mereka meminum juga dari
sungai itu (dengan sepuas-puasnya), kecuali sebahagian kecil dari mereka. Setelah Talut
bersama-sama orang-orang yang beriman menyeberangi sungai itu, berkatalah orang-orang yang
meminum (sepuas-puasnya): "Kami pada hari ini tidak terdaya menentang Jalut dan
tenteranya". Berkata pula orang-orang yang yakin bahawa mereka akan menemui Allah:
"Berapa banyak (yang pernah terjadi), golongan yang sedikit berjaya menewaskan
golongan yang banyak dengan izin Allah; dan Allah (sentiasa) bersama-sama orang-orang yang
sabar".
- Dan apabila mereka (yang beriman itu) keluar
menentang Jalut dan tenteranya, mereka berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhan kami!
Limpahkanlah sabar kepada kami, dan teguhkanlah tapak pendirian kami serta menangkanlah
kami terhadap kaum yang kafir"
- Oleh sebab itu, mereka dapat mengalahkan tentera Jalut dengan izin
Allah, dan Nabi Daud (yang turut serta dalam tentera Talut) membunuh Jalut. Dan (sesudah
itu) Allah memberikan kepadanya (Nabi Daud) kuasa pemerintahan, dan hikmat (pangkat
kenabian) serta diajarkannya apa yang dikehendakiNya. Dan kalaulah Allah tidak menolak
setengah manusia (yang ingkar dan derhaka) dengan setengahnya yang lain (yang beriman dan
setia) nescaya rosak binasalah bumi ini; akan tetapi Allah sentiasa melimpah kurniaNya
kepada sekalian alam.
- Itulah ayat-ayat keterangan Allah yang kami bacakan dia kepadamu
(wahai Muhammad) dengan benar; dan sesungguhnya engkau adalah salah seorang dari
Rasul-rasul (yang diutuskan oleh) Allah.
- Rasul-rasul Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas
sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang
Allah berkata-kata dengannya, dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka
beberapa darjat kelebihan. Dan Kami berikan Nabi Isa ibni Maryam beberapa keterangan
kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Dan sekiranya
Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak
berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh
Rasul mereka). Tetapi mereka bertelingkah, maka timbulah di antara mereka: orang yang
beriman, dan orang yang kafir. Dan kalaulah Allah menghendaki tentulah mereka tidak
berbunuh-bunuhan; tetapi Allah melakukan apa yang dikehendakiNya.
- Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa
yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada
jual-beli padanya, dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula
pertolongan syafaat. Dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.
- Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap
hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk
usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa
yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. yang
mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang
mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah
kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi
langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara
keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar
(kekuasaanNya)
- Tidak ada paksaan dalam ugama (Islam), kerana sesungguhnya telah
nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). Oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan
Taghut, dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
simpulan (tali ugama) yang teguh yang tidak akan putus. Dan (ingatlah), Allah Maha
Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
- Allah Pelindung (Yang mengawal dan menolong) orang-orang yang
beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan
orang-orang yang kafir, penolong-penolong mereka ialah Taghut yang mengeluarkan mereka
dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di
dalamnya.
- Tidakkah engkau (pelik) memikirkan (wahai Muhammad) tentang orang
yang berhujah membantah Nabi Ibrahim (dengan sombongnya) mengenai Tuhannya, kerana Allah
memberikan orang itu kuasa pemerintahan? Ketika Nabi Ibrahim berkata: "Tuhanku ialah
Yang menghidupkan dan Yang mematikan". Ia menjawab: "Aku juga boleh menghidupkan
dan mematikan". Nabi Ibrahim berkata lagi: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, oleh itu terbitkanlah dia dari barat?" Maka tercenganglah orang
yang kafir itu (lalu diam membisu). Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberikan petunjuk
kepada kaum yang zalim.
- Atau (tidakkah engkau pelik memikirkan wahai Muhammad) tentang
orang yang melalui sebuah negeri yang telah runtuh segala bangunannya, orang itu berkata:
"Bagaimana Allah akan menghidupkan (membina semula) negeri ini sesudah matinya (rosak
binasanya)? " Lalu ia dimatikan oleh Allah (dan dibiarkan tidak berubah) selama
seratus tahun, kemudian Allah hidupkan dia semula lalu bertanya kepadanya: "Berapa
lama engkau tinggal (di sini)?" Ia menjawab: "Aku telah tinggal (di sini) sehari
atau setengah hari". Allah berfirman:" (Tidak benar), bahkan engkau telah
tinggal (berkeadaan demikian) selama seratus tahun. Oleh itu, perhatikanlah kepada makanan
dan minumanmu, masih tidak berubah keadaannya, dan perhatikanlah pula kepada keldaimu
(hanya tinggal tulang-tulangnya bersepah), dan Kami (lakukan ini ialah untuk) menjadikan
engkau sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi umat manusia; dan lihatlah kepada tulang-tulang
(keldai) itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali kemudian Kami menyalutnya dengan daging
". Maka apabila telah jelas kepadanya (apa yang berlaku itu), berkatalah dia:
Sekarang aku mengetahuinya (dengan yakin), sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu".
- Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim (merayu dengan) berkata:
"Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan makhluk-makhluk
yang mati?" Allah berfirman: "Adakah engkau belum percaya (kepada
kekuasaanku)?" Nabi Ibrahim menjawab: "Bahkan (aku percaya dan yakin), akan
tetapi (aku memohon yang demikian ialah) supaya tenteram hatiku (yang amat ingin
menyaksikannya)". Allah berfirman: "(Jika demikian), ambilah empat ekor burung,
kemudian kumpulkanlah olehmu (dan cincanglah semuanya). Setelah itu letakkanlah di atas
tiap-tiap sebuah bukit sebahagian daripadanya. Kemudian serulah burung-burung itu nescaya
semuanya akan datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha
Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada
jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai;
tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan (ingatlah), Allah akan
melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (rahmat)
kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya.
- Orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan (ugama) Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan
membangkit-bangkit (pemberiannya), dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang
diberi), mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari
berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan
berdukacita.
- (Menolak peminta-peminta sedekah) dengan perkataan yang baik dan
memaafkan (kesilapan mereka) adalah lebih baik daripada sedekah (pemberian) yang diiringi
(dengan perbuatan atau perkataan yang) menyakitkan hati. Dan (ingatlah), Allah Maha Kaya,
lagi Maha Penyabar.
- Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal)
sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti
(rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak
menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak), dan ia pula tidak beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah
lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan
mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan. Dan (ingatlah), Allah tidak
akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
- Dan bandingan orang-orang yang membelanjakan hartanya kerana
mencari keredaan Allah dan kerana meneguhkan (iman dan perasaan ikhlas) yang timbul dari
jiwa mereka, adalah seperti sebuah kebun di tempat yang tinggi, yang ditimpa hujan lebat,
lalu mengeluarkan hasilnya dua kali ganda. Kalau ia tidak ditimpa hujan lebat maka hujan
renyai-renyai pun (cukup untuk menyiraminya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan
apa yang kamu lakukan.
- Adakah seseorang di antara kamu suka mempunyai
sebuah kebun dari pokok tamar (kurma) dan anggur, yang mengalir di bawahnya beberapa
sungai, ia juga mempunyai dalam kebun itu segala jenis buah-buahan, sedang ia sudah tua
dan mempunyai banyak anak cucu yang masih kecil, lalu kebun itu diserang oleh angin taufan
yang membawa api sehingga terbakarlah ia ? Demikianlah Allah menjelaskan kepada kamu
keterangan-keterangan, supaya kamu berfikir (dan mengambil iktibar).
- Wahai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah
(pada jalan Allah) sebahagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik, dan sebahagian dari
apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu sengaja memilih yang
buruk daripadanya (lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat), padahal kamu
sendiri tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu (kalau diberikan kepada kamu),
kecuali dengan memejamkan mata padanya. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi
sentiasa Terpuji.
- Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu
dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma), dan ia menyuruh kamu
melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu
(dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan kurniaNya. Dan (ingatlah), Allah Maha Luas
limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi PengetahuanNya.
- Allah memberikan Hikmat kebijaksanaan (ilmu yang berguna) kepada
sesiapa yang dikehendakiNya (menurut aturan yang ditentukanNya). Dan sesiapa yang
diberikan hikmat itu maka sesungguhnya ia telah diberikan kebaikan yang banyak. Dan
tiadalah yang dapat mengambil pengajaran (dan peringatan) melainkan orang-orang yang
menggunakan akal fikirannya.
- Dan (ketahuilah), apa sahaja yang kamu belanjakan (dermakan) atau
apa sahaja yang kamu nazarkan maka sesungguhnya Allah mengetahuiNya dan (ingatlah),
orang-orang yang zalim itu tidak ada sesiapa pun yang dapat menolongnya.
- Kalau kamu zahirkan sedekah-sedekah itu (secara terang), maka yang
demikian adalah baik (kerana menjadi contoh yang baik). Dan kalau pula kamu sembunyikan
sedekah-sedekah itu serta kamu berikan kepada orang-orang fakir miskin, maka itu adalah
baik bagi kamu; dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebahagian dari kesalahan-kesalahan
kamu. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui secara mendalam akan apa yang kamu lakukan.
- Tidaklah engkau diwajibkan (wahai Muhammad) menjadiKan mereka (yang
kafir) mendapat petunjuk (kerana kewajipanmu hanya menyampaikan petunjuk), akan tetapi
Allah jualah yang memberi petunjuk (dengan memberi taufik) kepada sesiapa yang
dikehendakinya (menurut undang-undang peraturanNya). Dan apa jua harta yang halal yang
kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (faedahnya dan pahalanya) adalah untuk diri kamu
sendiri dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredaan
Allah dan apa jua yang kamu dermakan dari harta yang halal, akan disempurnakan (balasan
pahalanya) kepada kamu, dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan.
- Pemberian sedekah itu) ialah bagi orang-orang fakir miskin yang
telah menentukan dirinya (dengan menjalankan khidmat atau berjuang) pada jalan Allah
(membela Islam), yang tidak berupaya mengembara di muka bumi (untuk berniaga dan
sebagainya); mereka itu disangka: orang kaya - oleh orang yang tidak mengetahui halnya,
kerana mereka menahan diri daripada meminta-minta. Engkau kenal mereka dengan (melihat)
sifat-sifat dan keadaan masing-masing, mereka tidak meminta kepada orang ramai dengan
mendesak-desak. Dan (ketahuilah), apa jua yang kamu belanjakan dari harta yang halal maka
sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahuinya.
- Orang-orang yang membelanjakan (mendermakan) hartanya pada waktu
malam dan siang, dengan cara sulit atau terbuka, maka mereka beroleh pahala di sisi Tuhan
mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap
mereka, serta mereka pula tidak akan berdukacita.
- Orang-orang yang memakan (mengambil) riba itu tidak dapat berdiri
betul melainkan seperti berdirinya orang yang dirasuk Syaitan dengan terhuyung-hayang
kerana sentuhan (Syaitan) itu. Yang demikian ialah disebabkan mereka mengatakan:
"Bahawa sesungguhnya berniaga itu sama sahaja seperti riba". Padahal Allah telah
menghalalkan berjual-beli (berniaga) dan mengharamkan riba. Oleh itu sesiapa yang telah
sampai kepadanya peringatan (larangan) dari Tuhannya lalu ia berhenti (dari mengambil
riba), maka apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum pengharaman itu) adalah menjadi
haknya, dan perkaranya terserahlah kepada Allah. Dan sesiapa yang mengulangi lagi
(perbuatan mengambil riba itu) maka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
- Allah susutkan (kebaikan harta yang dijalankan dengan mengambil)
riba dan Ia pula mengembangkan (berkat harta yang dikeluarkan) sedekah-sedekah dan
zakatnya. Dan Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang kekal terus dalam kekufuran,
dan selalu melakukan dosa.
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan
mengerjakan sembahyang serta memberikan zakat, mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka,
dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka, dan
mereka pula tidak akan berdukacita.
- Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan
tinggalkanlah (jangan menuntut lagi) saki baki riba (yang masih ada pada orang yang
berhutang) itu, jika benar kamu orang- orang yang beriman.
- Oleh itu, kalau kamu tidak juga melakukan (perintah mengenai
larangan riba itu), maka ketahuilah kamu: akan adanya peperangan dari Allah dan RasulNya,
(akibatnya kamu tidak menemui selamat). Dan jika kamu bertaubat, maka hak kamu (yang
sebenarnya) ialah pokok asal harta kamu. (Dengan yang demikian) kamu tidak berlaku zalim
kepada sesiapa, dan kamu juga tidak dizalimi oleh sesiapa.
- Dan jika orang yang berhutang itu sedang mengalami kesempitan
hidup, maka berilah tempoh sehingga ia lapang hidupnya dan (sebaliknya) bahawa kamu
sedekahkan hutang itu (kepadanya) adalah lebih baik untuk kamu, kalau kamu mengetahui
(pahalanya yang besar yang kamu akan dapati kelak).
- Dan peliharalah diri kamu dari huru-hara hari (kiamat) yang padanya
kamu akan dikembalikan kepada Allah. Kemudian akan disempurnakan balasan tiap-tiap seorang
menurut apa yang telah diusahakannya, sedang mereka tidak dikurangkan balasannya
sedikitpun.
- Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu
menjalankan sesuatu urusan dengan hutang piutang yang diberi tempoh hingga ke suatu masa
yang tertentu maka hendaklah kamu menulis (hutang dan masa bayarannya) itu dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan adil (benar) dan janganlah seseorang
penulis enggan menulis sebagaimana Allah telah mengajarkannya. Oleh itu, hendaklah ia
menulis dan hendaklah orang yang berhutang itu merencanakan (isi surat hutang itu dengan
jelas). Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangkan
sesuatu pun dari hutang itu. Kemudian jika orang yang berhutang itu bodoh atau lemah atau
ia sendiri tidak dapat hendak merencanakan (isi itu), maka hendaklah direncanakan oleh
walinya dengan adil benar); dan hendaklah kamu mengadakan dua orang saksi lelaki dari
kalangan kamu. Kemudian kalau tidak ada saksi dua orang lelaki, maka bolehlah, seorang
lelaki dan dua orang perempuan dari orang-orang yang kamu setujui menjadi saksi, supaya
jika yang seorang lupa dari saksi-saksi perempuan yang berdua itu maka dapat diingatkan
oleh yang seorang lagi. Dan jangan saksi-saksi itu enggan apabila mereka dipanggil menjadi
saksi. Dan janganlah kamu jemu menulis perkara hutang yang bertempoh masanya itu, sama ada
kecil atau besar jumlahnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
membetulkan (menguatkan) keterangan saksi, dan juga lebih hampir kepada tidak menimbulkan
keraguan kamu. Kecuali perkara itu mengenai perniagaan tunai yang kamu edarkan sesama
sendiri, maka tiadalah salah jika kamu tidak menulisnya. Dan adakanlah saksi apabila kamu
berjual-beli. Dan janganlah mana-mana jurutulis dan saksi itu disusahkan. Dan kalau kamu
melakukan (apa yang dilarang itu), maka sesungguhnya yang demikian adalah perbuatan fasik
(derhaka) yang ada pada kamu. Oleh itu hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah; dan
(ingatlah), Allah (dengan keterangan ini) mengajar kamu; dan Allah sentiasa Mengetahui
akan tiap-tiap sesuatu.
- Dan jika kamu berada dalam musafir (lalu kamu berhutang atau
memberi hutang yang bertempoh), sedang kamu tidak mendapati jurutulis, maka hendaklah
diadakan barang gadaian untuk dipegang (oleh orang yang memberi hutang). Kemudian kalau
yang memberi hutang percaya kepada yang berhutang (dengan tidak payah bersurat, saksi dan
barang gadaian), maka hendaklah orang (yang berhutang) yang dipercayai itu menyempurnakan
bayaran hutang yang diamanahkan kepadanya, dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
Tuhannya. Dan janganlah kamu (wahai orang-orang yang menjadi saksi) menyembunyikan perkara
yang dipersaksikan itu. dan sesiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah
orang yang berdosa hatinya. Dan (ingatlah), Allah sentiasa Mengetahui akan apa yang kamu
kerjakan.
- Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi
adalah kepunyaan Allah. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hati kamu atau kamu
memyembunyikannya, nescaya Allah akan menghitung dan menyatakannya kepada kamu. Kemudian
Ia mengampunkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya
(menurut undang-undang peraturanNya) Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu.
- Rasulullah telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman
kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka
berkata): "Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain
Rasul-rasulnya". Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan)
keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali".
- Allah tidak memberati seseorang melainkan apa
yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga
menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): "Wahai
Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah.
Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana
yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan
kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan
maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami.
Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap
kaum-kaum yang kafir".